DPK Bank Tumbuh 5,3% pada Januari 2025, Simpanan Perorangan Kian Menyusut

Bisnis.com,24 Feb 2025, 16:58 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Ilustrasi simpanan di bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 5,3% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp8.599,4 triliun pada Januari 2025. Simpanan segmen nasabah perorangan semakin terkontraksi di saat DPK korporasi bertumbuh lebih tinggi.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar BI, laju pertumbuhan DPK bulan lalu lebih tinggi dibandingkan periode Desember 2024 yang hanya sebesar 4,1% YoY.

“DPK perorangan terkontraksi sebesar 2,6% YoY, setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 2,1%,” tulis BI dalam laporannya, Senin (24/2/2025).

Sementara itu, DPK korporasi tumbuh sebesar 14,2% YoY pada Januari 2025, lebih tinggi dari pertumbuhan per Desember 2024 yang sebesar 10,7% YoY.

Apabila diperinci berdasarkan instrumen simpanan, giro tercatat tumbuh 6,2% YoY pada bulan pertama tahun ini, menjadi Rp2.6710,7 triliun. Laju pertumbuhan itu mengungguli catatan per Desember 2024 yang sebesar 2,2% YoY.

Lebih lanjut, tabungan tercatat tumbuh 6,6% YoY menjadi Rp2.844,3 triliun pada Januari 2025. Laju pertumbuhan itu stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Simpanan berjangka masih tumbuh 3,4% YoY pada Januari 2025, hingga menjadi Rp3.124,5 triliun. Laju pertumbuhan itu turun tipis dibandingkan 3,5% YoY pada Desember 2024.

Sebelumnya, dalam Survei Perbankan BI Kuartal IV/2024, bank sentral Tanah Air memproyeksikan pertumbuhan DPK hingga penghujung tahun ini akan lebih tinggi dari capaian 2024. Hal ini mengacu kepada prakiraan penghimpunan DPK dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 99,6% pada 2025, dibanding SBT 89,3% pada tahun lalu.

Namun, simpanan pada kuartal I/2025 diperkirakan melambat. Perkiraan itu didasarkan pada perhitungan SBT mengenai pertumbuhan DPK yang hanya sebesar 68,8%, menurun dibandingkan 89,3% pada kuartal sebelumnya.

Perlambatan ini diperkirakan terjadi pada seluruh instrumen. SBT instrumen tabungan tercatat sebesar 63,8%, turun drastis dari 93,2% pada kuartal lalu. SBT giro turun dari 85,5% menjadi 73,2%, sedangkan SBT deposito turun dari 88,8% menjadi 80,1% secara triwulanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini