Kredit Bank Januari 2025 Capai Rp7.684 Triliun, Korporasi Masih Tumbuh Tinggi

Bisnis.com,24 Feb 2025, 21:27 WIB
Penulis: Reyhan Fernanda Fajarihza
Ilustrasi suku bunga perbankan./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan mencapai Rp7.684 triliun, tumbuh 9,6% secara tahunan (year on year/YoY) pada Januari 2025.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis BI, realisasi itu disebut relatif stabil dibandingkan pertumbuhan kredit pada Desember 2024 yang sebesar 9,7% YoY.

“Penyaluran kredit kepada debitur korporasi dan dan perorangan tumbuh, masing-masing sebesar 15,3% YoY dan 3,5% YoY,” tulis BI dalam laporannya, Senin (24/2/2025).

Berdasarkan jenis penggunaan, bank sentral mencatat Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 7,6% YoY menjadi Rp3.474,8 triliun pada Januari 2025. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 7,4% YoY pada Desember 2024.

Menurut BI, pertumbuhan ini antara lain ditopang oleh pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor perdagangan hotel dan restoran.

Sementara itu, laju pertumbuhan Kredit Investasi (KI) tercatat melambat dari 12,6% YoY pada Desember 2024 menjadi 12,2% YoY pada Januari 2025.

Jumlah kredit investasi yang disalurkan ialah sebesar Rp2.096,1 triliun per bulan pertama tahun ini. Pertumbuhan kredit didominasi sektor listrik, gas dan air bersih, serta perdagangan, hotel dan restoran.

BI kemudian mencatat pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) tumbuh sebesar 10,3% YoY menjadi Rp2.213,4 triliun pada Januari 2025, lebih lambat dibandingkan pertumbuhan 10,5% YoY pada bulan sebelumnya.

Sebelumnya, bank sentral juga memprakirakan penyaluran kredit baru pada kuartal I/2025 tetap kuat, meskipun lebih rendah dibandingkan kuartal IV/2024.

Berdasarkan Survei Perbankan BI Kuartal IV/2024, proyeksi itu tecermin dari perhitungan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang hanya sebesar 82,3% pada triwulan awal tahun ini, berbanding SBT 97,9% pada triwulan penghujung tahun lalu.

Prioritas utama bank dalam penyaluran kredit baru pada kuartal pertama tahun ini disebut masih sama dengan periode-periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja diikuti kredit investasi dan kredit konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini