Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) membukukan laba bersih senilai Rp103,15 miliar pada 2024.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan di Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (25/2/2025), perolehan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga yang naik 11,72% secara tahunan dari Rp909,4 miliar pada 2023 menjadi Rp1,02 triliun pada 2024. Pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp548,22 miliar di tengah kenaikan beban bunga.
Pendapatan berbasis komisi alias fee-based income Bank Lampung melonjak 40,86% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp109,53 miliar pada tahun lalu, dari Rp77,76 miliar pada tahun sebelumnya.
Secara bersamaan, sejumlah pos beban dan kerugian tercatat naik, seperti kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment yang sebesar Rp144,69 miliar pada 2024.
Dari sisi intermediasi, Bank Lampung telah menyalurkan kredit sebesar Rp7,21 triliun pada 2024, naik 3,58% dibandingkan Rp6,96 pada 2023. Aset perusahaan pun turut naik 1,34% YoY menjadi Rp10,46 triliun.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Lampung tercatat sebesar Rp7,61 triliun pada 2024. Realisasi ini terdiri dari giro yang senilai Rp1,13 triliun, tabungan yang tumbuh 10,30% YoY menjadi Rp1,91 triliun, serta deposito yang sebesar Rp4,57 triliun.
Dengan demikian, simpanan dana murah alias current account saving account (CASA) Bank Lampung sebesar Rp3,04 triliun atau 39,94% dari keseluruhan simpanan.
Terkait rasio kinerja, kualitas kredit yang tecermin dalam rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berada pada level 2,82% pada 2024. NPL net tercatat sebesar 1,36%.
Sementara itu, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) berada pada angka 5,49%. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Lampung tercatat sebesar 87,47%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel