Hasil Investasi Ciputra Life 2024 Tumbuh 29% di Tengah Penurunan Industri

Bisnis.com,03 Mar 2025, 10:03 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Direktur Ciputra Life Listianawati (kiri), Direktur Utama Ciputra Life Hengky Djojosantoso, (tengah) dan Direktur Ciputra Life Then Henry Marten memaparkan kinerja perusahaan pada pertengahan Agustus 2024./Bisnis - Pernita H

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) mencatatkan hasil investasi sebesar Rp39,25 miliar sepanjang 2024.

CEO Ciputra Life Hengky Djojosantoso mengatakan angka tersebut tumbuh sebanyak 29% secara tahunan (year on year/YoY). 

“Hasil investasi tahun 2024 mencapai Rp39,25 miliar, tumbuh 29% dibandingkan 2025,” kata Hengky kepada Bisnis pada Minggu (2/3/2025). 

Kinerja positif Ciputra Life pada 2024 kontras dengan kondisi industri asuransi jiwa yang mengalami tekanan akibat lesunya pasar modal. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), hasil investasi industri asuransi jiwa sepanjang 2024 mengalami kontraksi 24,8% YoY menjadi Rp 23,91 triliun, turun dari Rp31,80 triliun pada 2023.

Padahal, pada tahun sebelumnya, hasil investasi industri asuransi jiwa sempat mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 45,1% YoY, dari Rp 21,91 triliun di 2022 menjadi Rp 31,80 triliun di 2023. Namun, tekanan di pasar modal sepanjang 2024 membuat industri mengalami penurunan.

Sementara itu, Hengky mengatakan bahwa perusahaan mengandalkan obligasi pemerintah pada investasinya tahun lalu. Dari total investasi perusahaan pada 2024 yang mencapai Rp816,6 miliar, obligasi pemerintah mendominasi dengan nilai sebanyak Rp412 miliar. 

Hengky menambahkan bahwa perusahaan menargetkan total investasi hingga akhir 2025 mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Menurutnya dtrategi investasi di tahun ini masih akan fokus pada pasar obligasi, terutama obligasi pemerintah. 

Selain itu, Ciputra Life juga secara selektif akan masuk ke dalam obligasi korporasi dengan rating di atas investment grade dan fundamental yang baik. 

“Kami juga selalu mencermati pergerakan dan dinamika di pasar saham, dan melihat kesempatan untuk masuk ke saham-saham dengan fundamental baik yang telah mengalami koreksi harga cukup tajam,” katanya.

Selain itu, dia menyebut prospek investasi perusahaan tahun 2025 pastinya dipengaruhi kondisi global dan perekonomian Indonesia. Sentimen-sentimen negatif, baik yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri, secara umum pasti akan mempengaruhi pergerakan pasar dalam jangka pendek. 

“Namun demikian, secara jangka panjang, pada saat kondisi global dan perekonomian pulih kembali, faktor fundamental akan kembali berpengaruh terhadap pergerakan pasar,” ungkap Hengky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini