Bisnis.com, JAKARTA — Dana pensiun ramai-ramai menarik investasinya dari saham. Semua dana pensiun, baik itu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), DPPK Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) sampai Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) tercatat mengurangi portofolio investasi saham mereka di periode 2024.
Berdasarkan statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), portofolio investasi DPPK PPMP di saham per Desember 2024 turun 13,63% (year on year/YoY) menjadi Rp15,99 triliun, sementara di DPPK PPIP juga turun 8,80% (YoY) menjadi Rp6,32 triliun dan di DPLK juga turun 5,51% (YoY) menjadi Rp2,52 triliun.
Tren tersebut selaras dengan lesunya pasar modal, di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2024 mengalami kontraksi 2,65% yang menunjukkan instrumen ini kurang menguntungkan untuk berinvestasi, termasuk bagi dana pensiun.
Merespons fenomena tersebut, Direktur Utama Dana Pensiun (Dapen) BCA Budi Sutrisno menjelaskan portofolio investasi Dapen BCA di saham relatif kecil sehingga penurunan harga saham sepanjang 2024 tersebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap kinerja keseluruhan Dapen BCA.
"Strategi alokasi aset Dapen BCA berfokus pada diversifikasi, dengan penekanan pada instrumen investasi yang lebih stabil. Fixed income tetap menjadi andalan, sementara strategi penguatan likuiditas dilakukan dengan mengoptimalkan investasi pada instrumen berimbal hasil tinggi," kata Budi kepada Bisnis, Senin (3/3/2025).
Dapen BCA sendiri terkategorikan sebagai DPPK PPIP. Secara data industri, total portofolio investasi DPPK PPIP per akhir 2024 tercatat sebesar Rp47,6 triliun, tumbuh 4,2% (YoY).
Dari jumlah tersebut, portofolio investasi paling besar adalah surat berharga negara (SBN) dengan nilai mencapai Rp20,69 triliun, tumbuh 9,4% (YoY). Portofolio terbesar kedua adalah obligasi korporasi dengan nilai mencapai Rp10,05 triliun, tumbuh 4% (YoY).
Selanjutnya di urutan ketiga adalah saham. Meskipun portofolio investasi DPPK PPIP di saham kontraksi 8,80% YoY, porsinya masih cukup besar yaitu mencapai 13,3% dari total portofolio investasi DPPK PPIP di sepanjang 2024.
Budi melanjutkan, di tahun ini Dapen BCA menargetkan hasil investasi sebesar 6%—8%. Bila mengacu data industri, return on investment (ROI) dana pensiun DPPK PPIP per Desember 2024 adalah sebesar 6,99%.
"Efisiensi baik dalam aspek operasional maupun non-operasional juga menjadi prioritas dalam menghadapi dinamika pasar saat ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel