Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi jiwa, PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) mencatatkan pertumbuhan laba hingga 31 Desember 2024, meskipun pada periode yang sama melaporkan penurunan pendapatan premi neto.
Dikutip dari laporan keuangan BCA Life yang terbit di harian Bisnis Indonesia, Senin (3/3/2025), BCA Life sepanjang 2024 mencatatkan jumlah pendapatan sebesar Rp1,48 triliun, turun 6% year on year (YoY) dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dari komponen pendapatan tersebut, BCA Life mencatatkan jumlah pendapatan premi neto sebesar Rp1,28 triliun. Pendapatan premi neto tersebut terkontraksi 10,3% YoY dibanding Rp1,43 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, jumlah beban yang ditanggung BCA Life sepanjang 2024 tercatat sebesar Rp1,40 triliun, turun 7,7% YoY dibanding Rp1,51 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dari jumlah beban tersebut, tercatat beban klaim dan manfaat yang ditanggung BCA Life sebesar Rp869,53 miliar. Beban klaim dan manfaat tersebut turun 13% YoY dibanding beban klaim dan manfaat pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp999,87 miliar.
Sempai dengan 31 Desember 2024, BCA Life mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp92,47 miliar, atau tumbuh 17,2% YoY dibanding laba setelah pajak per 31 Desember 2023 sebesar Rp78,90 miliar.
Sementara itu, total aset BCA Life tercatat sebesar Rp3,34 triliun, tumbuh 16% YoY dengan ekuitas tercatat sebesar Rp814,16 miliar yang juga tumbuh sebesar 11,4% YoY.
Risk Based Capital (RBC) BCA Life per 31 Desember 2024 berada di level 433,08%, di atas tingkat ketentuan perusahaan asuransi sebesar 120%. Meski begitu angkanya sedikit turun dibanding RBC BCA Life per 31 Desember 2023 yakni 436,60%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel