Bisnis.com, JAKARTA– Perusahaan teknologi keuangan atau fintech menunjukkan tanda-tanda pemulihan sepanjang 2024 setelah terpuruk karena minim pendanaan.
Setidaknya Forbes mencatat terdapat 50 fintech di dunia yang berhasil menemukan celah untuk berkembang di lingkungan yang serba terbatas bahkan bergejolak. Beratnya industri fintech tercermin dari pendanaan yang terus menurun menjadi US$34 miliar pada tahun lalu. Kucuran modal tersebut turun dari angka US$42 miliar pada 2023 dan dari rekornya US$144 miliar pada 2021, menurut CB Insights.
Penilaian terhadap beberapa fintech swasta terbesar di dunia seperti Stripe dan Ramp kembali naik. Bahkan beberapa juga sudah diperdagangkan secara publik melalui initial publik offering (IPO) seperti Affirm, Coinbase, dan Robinhood mengalami kenaikan saham.