Zurich Syariah Tangkap Peluang Asuransi Kendaraan di Tengah Optimisme Gaikindo

Bisnis.com,18 Mar 2025, 11:41 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Pengunjung memadati pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis terhadap peningkatan penjualan kendaraan pada tahun ini. 

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, mengungkapkan bahwa penjualan kendaraan pada Februari mengalami kenaikan dibandingkan Januari. Selain itu, ekspor kendaraan juga meningkat sekitar 10% dibanding bulan sebelumnya.

“Selain itu yang menyebabkan kami optimis lagi sempat perbincangannya adalah Lebaran ini jatuhnya di akhir bulan dan di awal bulan tahun, bulan April ya. Ini memberikan semacam blessing in disguise, karena jumlah hari kerja yang terpotong di bulan April itu sedikit. Jadi, ini memberi kesempatan kalau memang masyarakat punya daya beli, mereka masih bisa belanja,” kata Kukuh dalam acara Ngabuburit Seru Bareng Zurich Syariah di Jakarta pada Senin (17/3/2025). 

Optimisme ini juga didukung oleh berbagai insentif pemerintah untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV), yang diharapkan semakin mendorong pertumbuhan industri otomotif.

Melihat tren positif ini, perusahaan asuransi umum PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) menangkap peluang dengan memperkuat strategi pengembangan asuransi kendaraan. 

Presiden Direktur Zurich Syariah, Hilman Simanjuntak, mengatakan bahwa meskipun pertumbuhan Zurich Syariah sempat mengalami perlambatan akibat tekanan di industri otomotif, pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk tetap berkembang.

“Zurich Syariah tahun pertama itu tumbuh sampai 40%, tahun kedua sampai lebih dari 20%. Tahun 2023–2024 itu hanya di 15%. Itu dampak dari memang ada tekanan di industri otomotif. Nah, tentunya itu akan sangat berpengaruh. Sehingga tadi menjawab pertanyaan bagaimana kita mengantisipasi itu. Tentunya kita harus punya strategi yang tepat,” kata Hilman.

Salah satu strategi yang dilakukan Zurich Syariah adalah memperluas kerja sama dengan berbagai channel distribution, seperti multifinance dan agen asuransi, agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.

Zurich Syariah juga melihat peluang besar di sektor kendaraan listrik. Hilman menyebut bahwa mayoritas pembeli EV saat ini adalah mereka yang sebelumnya sudah memiliki kendaraan bermotor, sehingga Zurich Syariah berupaya menyesuaikan strategi pemasaran untuk menjangkau segmen ini.

Lebih lanjut, Zurich Syariah menilai potensi pasar asuransi kendaraan masih sangat besar, mengingat penetrasi asuransi kendaraan di Indonesia masih rendah.

“Kenapa? Karena tadi kalau disampaikan Pak Kukuh di informasinya bahwa pemilik kendaraan bermotor di Indonesia itu sekitar 10% dari penduduk Indonesia, sedangkan industri asuransi kita penetrasinya cuma 5%. Dan itu pun 5% keseluruhan lho, bukan asuransi umum saja. Artinya tidak semua pemilik kendaraan bermotor punya produk asuransi umum yang melindungi kendaraannya. Jadi, artinya masih ada tuh potensi di situ,” kata Hilman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini