Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Republik Indonesia (KemenUMKM) mencatat total realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga 16 Maret 2025 telah mencapai Rp44,73 triliun. Jumlah kredit subsidi ini disalurkan kepada 788.237 debitur.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyatakan capaian tersebut setara dengan 14,9% dari target penyaluran KUR pada 2025 yang ditetapkan sebesar Rp300 triliun.
Dari total KUR yang telah disalurkan, sekitar Rp26,19 triliun atau 58 persen disalurkan untuk sektor produksi. Penyaluran KUR terbagi dalam lima kategori, yakni KUR usaha super mikro, KUR usaha mikro, KUR usaha kecil, KUR usaha khusus, dan KUR penempatan pekerja migran Indonesia (PMI).
Maman merinci bahwa realisasi KUR super mikro telah mencapai Rp36 miliar kepada 3.937 debitur, sedangkan KUR usaha mikro sebesar Rp29 triliun kepada 722.222 debitur. Sementara itu, realisasi KUR usaha kecil mencapai Rp15 triliun kepada 61.625 debitur, KUR usaha khusus sebesar Rp820 juta, dan KUR PMI sebesar Rp13 miliar.
“Terkait KUR PMI sudah kami pisah dan kuasa penggunaan anggarannya ada di Kementerian BP2MI … Karena yang memahami urusan migran adalah BP2MI,” ujar Maman seperti dilansir Antara dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM pada 24 Desember 2024, ditetapkan target penyaluran KUR tahun 2025 sebesar Rp300 triliun. Diharapkan penyaluran ini dapat menjangkau lebih banyak UMKM dan memberikan dampak lebih besar bagi perekonomian.
Dengan target tersebut, pemerintah berharap KUR tahun depan mampu menjangkau 2,34 juta debitur baru serta membantu 1,17 juta debitur dalam proses graduasi. Selain itu, untuk mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM, diputuskan bahwa kredit di bawah Rp100 juta tidak akan memerlukan agunan tambahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel