BI Rate Diramal Tetap 5,75% Demi Jaga Rupiah

Bisnis.com,19 Mar 2025, 08:34 WIB
Penulis: Annasa Rizki Kamalina
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (15/1/2025). Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan alias BI Rate menjadi 5,75% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 14—15 Januari 2025. / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sebagian besar ekonom meramalkan suku bunga acuan atau BI Rate akan dipertahankan pada level 5,75% untuk menjaga stabilisasi rupiah yang saat ini masih menunjukkan pelemahan.

Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian meyakini hal tersebut, mengingat rupiah pada pukul 12.00 WIB hari ini, melemah 57,5 poin atau 0,35% ke level Rp16.463,5 per dolar AS.

“Masih tetap 5,75% dengan pertimbangan rupiah,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (18/3/2025).

Berdasarkan konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg, nilai tengah estimasi BI Rate tetap 5,75%. Sementara 11 dari 38 ekonom memperkitrakan adanya ruang pemangkasan 25 bps dalam pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede pun memperkirakan bahwa Bank Indonesia masih akan mempertimbangkan untuk mempertahankan BI Rate karena ketidakpastian global masih tinggi.

Melihat kondisi terkini di dalam negeri, rupiah yang melemah dan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Josua tetap meyakini perkiraannya.

Lebih lanjut, meski pasar sudah melihat ruang pemotongan Fed Fund Rate (FFR) dari The Fed yang lebih besar karena data-data inflasi AS menunjukkan penurunan, tetapi penurunan tersebut belum memasukan dampak perang dagang yang semakin intens pada Maret 2025.

Imbas dari perang dagang dapat meningkatkan kembali inflasi AS yang berujung pada orientasi kebijakan The Fed yaitu higher for longer.

“Ketidakpastian tersebut tentunya akan dapat memicu capital outflow dan berpotensi juga berpengaruh pada stabilitas rupiah,” ujarnya, Selasa (18/3/2025).

Di tengah ketidakpastian saat ini pun, modal asing pada pekan lalu keluar dari pasar keuangan Indonesia senilai Rp10,15 triliun.

Bahkan di pasar saham dalam delapan pekan atau dua bulan terakhir, mengalami tren outflow sejak pekan keempat Januari 2025. Hanya pada pekan pertama Maret 2025 mencatatkan inflow Rp0,34 triliun.

Bank Indonesia akan mengumumkan hasil keputusannya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur, Rabu (19/3/2025) mulai pukul 14.00 WIB. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wibi Pangestu Pratama
Terkini