Bisnis.com, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan entitas anak mencatatkan laba tahun berjalan senilai Rp1,49 triliun per 31 Desember 2024.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan bahwa PNM sebagai entitas Perseroan menunjukkan kinerja yang positif dan bisa tumbuh berkelanjutan.
"Alhamdulillah walaupun laba turun sedikit dibanding 2023 semua komponen, semua parameter masih menunjukkan ada jaminan bahwa kami terap tumbuh dan berkelanjutan," kata Arief dalam acara Buka Puasa Bersama Media di Menara PNM, Jakarta Selatan, Selasa (18/3/2025).
Adapun pada periode tahun sebelumnya, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) ini membukukan laba senilai Rp1,64 triliun.
"Laba ini yang sekitar Rp1,5 triliun adalah sebuah pencapaian yang sangat baik, di mana saat ini rata-rata outstanding nasabah kami di kisaran Rp3 juta, ini sama koperasi saja kalah. Rata-rata plafon hanya Rp4,6 juta," ujarnya.
Dari segi bisnis, Arief menjabarkan setiap hari PNM bisa meng-collect Rp300 miliar sampai Rp325 miliar. Hal itu membuat PNM sebagai entitas usaha masih tetap bisa mencatatkan laba.
Berdasarkan laporan keuangan PNM dan entitas anak yang terbit di Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (18/3/2025), pendapatan dan beban bunga dan syariah bersih mencapai Rp13,37 triliun atau naik 9,64% YoY dari sebelumnya Rp12,19 triliun per 31 Desember 2023.
PNM dan entitas anak memiliki total ekuitas senilai Rp10,55 triliun per 31 Desember 2024. Modal yang dimiliki tersebut menguat 16,45% YoY dari sebelumnya Rp9,06 triliun.
Lebih lanjut, liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai Rp44,8 triliun. Angka tersebut naik 6,70% YoY dari sebelumnya Rp41,98 triliun per 31 Desember 2023.
Kas dan setara kas PNM dan entitas anak mencapai Rp3,71 triliun per 31 Desember 2024. Angka tersebut naik 98,71% YoY dari sebelumnya Rp1,87 triliun.
Total aset yang dimiliki PNM dan entitas anak tercatat senilai Rp55,36 triliun per 31 Desember 2023 yang mana mengalami peningkatan 8,43% YoY dari sebelumnya Rp51,05 triliun.
"Aset bisa tumhuh walau kecil, pada 2023 Rp51 triliun sekarang dapat melampaui Rp55 triliun. Walau tidak signifikan, bisa menjamin bahwa kita tetap tumbuh berkelanjutan," tegasnya.
Per 31 Desember 2024, jumlah penyaluran pembiayaan PNM dan entitas anak mencapai Rp73,93 triliun. Jumlah nasabah pembiayaan mencapai sebanyak lebih dari 15,4 juta nasabah. Jumlah kantor layanan mencapai sebanyak 4.675. Terakhir, cakupan wilayah pembiayaan mencakup 451 kabupaten/kota dan 6.165 kecamatan di 36 provinsi.
"Mereka yang kami biayai minimal bisa bertahan dari ketidakpastian global, ini global ya bukan Indonesia. Kalau Indonesia tentu optimis tumbuh 8% pada 2029. Tapi kita tidak bisa menampik dari situasi globa yang sangat volatile," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel