Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTT Tangkal Penyebaran Virus Demam Babi Afrika di Perbatasan

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berupaya menangkal penyebaran virus demam babi Afrika atau African Swine Fever dengan memperketat pemeriksaan di tiga pos lintas batas negara (PLBN) yang berbatasan dengan Timor Leste.
Anggota TNI mendata warga Timor Leste yang memasuki Indonesia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin di Kabupaten Malaka, NTT, Sabtu (18/5/2019). Pemerintah NTT memperketat pemeriksaan di pos perbatasan untuk mencegah masuknya penyakit demam babi Afrika./Antara
Anggota TNI mendata warga Timor Leste yang memasuki Indonesia melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin di Kabupaten Malaka, NTT, Sabtu (18/5/2019). Pemerintah NTT memperketat pemeriksaan di pos perbatasan untuk mencegah masuknya penyakit demam babi Afrika./Antara

Bisnis.com, KUPANG - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berupaya menangkal penyebaran virus demam babi Afrika atau African Swine Fever dengan memperketat pemeriksaan di tiga pos lintas batas negara (PLBN) yang berbatasan dengan Timor Leste.

"Kami sudah bekerja sama dengan pihak Bea Cukai dan Karantina hewan untuk menahan semua produk daging babi atau yang berkaitan dengan babi untuk masuk ke wilayah NTT," kata Asisten II Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi NTT Samuel Rebo di Kupang, Jumat (18/10/2019).

Pemerintah Provinsi, ia melanjutkan, juga memperketat pemeriksaan di bandara dan pelabuhan untuk mencegah penyebaran penyakit demam babi Afrika ke wilayah NTT.

Di bandara, petugas karantina hewan berjaga di bagian kargo dan pintu kedatangan untuk melakukan pemeriksaan guna memastikan tidak ada barang sumber penularan penyakit yang masuk ke wilayah NTT.

Pemerintah Provinsi NTT, menurut Samuel, juga sudah menyampaikan imbauan kepada tiga pemerintah kabupaten yang wilayahnya berbatasan dengan Timor Leste --Kabupaten Belu, Malaka, dan Timor Tengah Utara-- agar meminta camat serta kepala desa mewaspadai penyebaran penyakit demam babi Afrika, yang bisa menyebabkan kematian babi hanya dalam sepekan setelah infeksi.

"Kami juga imbau kepada Bupati, camat, serta kepada desa agar mengedukasi warganya agar tidak mengantar-daerahkan ternak-ternak mereka ke Timor Leste, atau sebaliknya membeli ternak dari Timor Leste," katanya.

Pemerintah sudah menurunkan petugas untuk mengambil sampel dari ternak babi milik petani di beberapa lokasi di Pulau Timur dan memeriksanya di laboratorium.

Samuel mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada laporan mengenai indikasi penularan virus demam babi Afrika di wilayah NTT.

"Belum ada laporan kasus, tetapi perlu kewaspadaan karena wilayah kita berbatasan langsung dengan negara Timor Leste," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ajijah
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper