Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Sewa Kontainer Menanjak, Eskportir Kerajinan Bali Berpotensi Rugi

Salah satu eksportir kerajinan asal Bali Made Sutamaya mengatakan, sejak Desember 2020 lalu, pengiriman barang ke luar negeri mengalami kendala kenaikan OFC sebesar empat hingga lima kali lipat.
Ilustrasi kapal kontainer/ Bloomberg
Ilustrasi kapal kontainer/ Bloomberg

Bisnis.com, DENPASAR - Eksportir kerajinan asal Bali berpotensi merugi pada tahun ini jika tidak mendapatkan solusi atas kenaikan harga sewa kontainer atau ocean freight cost (OFC).

Salah satu eksportir kerajinan asal Bali Made Sutamaya mengatakan, sejak Desember 2020 lalu, pengiriman barang ke luar negeri mengalami kendala kenaikan OFC sebesar empat hingga lima kali lipat. Buyer dinilai sangat terbebani dengan kenaikan OFC sehingga mulai melakukan penundaan pemesanan.

Pemilik CV Kioski Gallery yang bergerak di bidang kerajinan dan furniture dari limbah kayu pantai ini mengakui penundaan ekspor dari buyer akan menurunkan volume produksi. Jika situasi ini terus berlanjut, eksportir terpaksa menghentikan produksi.

Walhasil, kenaikan OFC ini pun berdampak pada tertundanya ekspor para pengrajin asal Bali di tengah pariwisata yang sudah tidak lagi mampu menjadi tumpuan ekonomi.

"Kenaikan OF [ocean freight] yang sangat signifikan baru terasa bulan Desember 2020. Setelah kami diberitahukan oleh buyer untuk menunda pengiriman container ke Anwerp Belgium dan Hamburg Germany," katanya kepada Bisnis, Selasa (19/1/2021).

Lebih lanjut, Sutamaya menjelaskan ekspor kerajinan asal Bali sejak pandemi terjadi pada Maret 2020 masih berlangsung dengan normal. Perusahaannya masih mampu mengekspor 2 sampai 3 container kerajinan setiap bulannya.

Kondisi berubah ketika OFC mengalami kenaikan, sehingga pada Desember 2020 pihaknya belum bisa mengirim produk sama sekali. Pada bulan ini, pemesanan kerajinan dari luar negeri pun menurun.

Kenaikan OFC yang saat ini ditanggung buyer, lanjutnya, akan membuat mereka wait and see terhadap kebijakan ke depan. Sutamaya pun menilai pemerintah harus segera turun tangan memberikan solusi atas kenaikan OFC ini lewat pengadaan container maupun subsidi OFC.

"Untuk temporary hingga batas tertentu, pemerintah harus bisa mengatasi problem ini," sebutnya.

Adapun, kerajinan menjadi salah satu produk ekspor unggulan dari Bali. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, nilai ekspor kerajinan Bali pada 2020 mencapai 54,34% dari total ekspor dengan nilai US$138,84 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper