Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Devisa Pariwisata Bali Diproyeksikan Rp30 Triliun

Sebelum pandemi devisa Rp40 triliun itu diperoleh dari 6,5 juta kunjungan wisman dengan rata-rata length of stay selama 9 hari.
Sejumlah wisatawan mancanegara menikmati Pantai Double Six Seminyak, Bali./Bisnis-Rachman
Sejumlah wisatawan mancanegara menikmati Pantai Double Six Seminyak, Bali./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, DENPASAR – Bangkitnya pariwisata Bali dengan mulai ramainya kunjungan wisatawan mancanegara diproyeksikan akan berdampak terhadap perolehan devisa negara pada 2023.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun menjelaskan dengan proyeksi kunjungan 4,5 juta wisatawan pada 2023, diproyeksikan bisa mengumpulkan Rp30 triliun devisa bagi negara. Proyeksi tersebut masih lebih rendah dari perolehan devisa sebelum pandemi yang mencapai Rp40 triliun per tahun.

Menurut Tjok Bagus yang terpenting saat ini bagaimana menggaet wisman untuk lama tinggal di Bali, sehingga bisa meningkatkan spending atau belanja mereka saat berwisata. 

“Karena sebelum pandemi devisa Rp40 triliun itu diperoleh dari 6,5 juta kunjungan wisman dengan rata-rata length of stay selama 9 hari, oleh sebab itu kami harapkan setelah pandemi ini wisman semakin betah di Bali agar devisa semakin besar,” jelas Tjok Bagus, Senin (6/3/2023).

Untuk mencapai 4,5 juta kunjungan, Bali berharap dari kedatangan wisman China yang sudah dimulai secara reguler pada Maret 2023. Dengan maskapai Xiamen Air, ratusan wisman China mulai datang setiap hari ke Bali. Sebelum pandemi, China memang menjadi salah satu penyumbang wisman bagi Bali setelah Australia. Pemprov Bali juga sudah menjalin kerja sama dengan Provinsi Hainan, China dalam komitmen untuk mendatangkan wisman Hainan yang berkualitas.

Selain menggenjot kuantitas wisman, Menurut Tjok Bagus perlu bagi industri pariwisata untuk meningkatkan kunjungan dari wisatawan kelas menengah ke atas, seperti dari orang kaya China yang jumlahnya mencapai 150 juta orang. Kemudian dari pasar Eropa, Amerika dan Timur Tengah.

“Memang saat ini dengan mahalnya tiket pesawat, wisman yang ke Bali lebih terseleksi, mereka yang datang memang yang benar-benar punya uang. Kami akan terus berupaya meningkatkan kunjungan wisman yang berkualitas sesuai dengan target yang tercantum dalam Pergub Bali soal tata kelola pariwisata,” kata Tjok Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper