Bisnis.com,BANDUNG—BUMD PT Tirta Gemah Ripah (TGR) yang bergerak dalam layanan air bersih dan air minum tengah mempertajam strategi bisnis agar bisa segera membalikan kondisi keuangan perusahaan.
Direktur Utama TGR Asep Winara mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan diri untuk menggarap system pengelolaan air minum (SPAM) regional lain selain SPAM Bandung Raya. Hal ini seiring dengan kemampuan TGR jika menjadi Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) nanti.
“Kami juga tengah menyiapkan proposal tambahan modal dari provinsi,” katanya kepada Bisnis, Rabu (16/10/2019).
Menurutnya jika sudah menjadi PJPK untuk proyek SPAM, maka TGR tidak hanya menerapkan skema pendanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) melainkan bisa juga memakai skema bisnis ke bisnis (b to b). “Tapi untuk proyeknya tetap kita akan gelar tender, karena itu wajib secara aturan,” ujarnya.
Asep memastikan BUMD ini ke depan sahamnya akan 100% dimiliki oleh provinsi mengingat perannya sesuai aturan adalah perpanjangan tangan pemerintah untuk pelayanan air bersih dan pengelolaan sektor air minum. “Jadi kalau ada investor mereka bukan memiliki saham TGR tapi akan masuk ke dalam proyek sebagai mitra bisnis,” katanya.
Saham TGR menurutnya harus murni dimiliki pemerintah karena selain tugas mengelola sumber daya air, asset yang dimiliki TGR pun nantinya akan dibangun oleh pemerintah lewat pendanaan APBN ataupun APBD. “Nanti yang mengoperasikannya TGR,” ujarnya.
Sebelumnya Kabiro BUMD dan Investasi Setda Jabar Noneng Komara mengatakan PT Tirta Gemah Ripah saat ini masih mengalami kerugian. Sehingga dalam waktu 1-2 tahun harus menutupi kerugian dari keuntungan saat ini. Namun PT Tirta Gemah Ripah kemungkinan bisa cepat menutup kerugian seiring mulai dikelolanya SPAM Bandung Selatan. “Jadi mereka bisa setor deviden juga,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
