Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

‎Pemkab Ingin Permasalahan Kesulitan Air di Cirebon Dapat Segera Teratasi

Pemerintah Kabupaten Cirebon berharap, permasalahan kesulitan air bersih saat kemarau dapat diatasi. Hal tersebut berakibat kepada masa tanam dalam satu tahun hanya dua kali.
Saluran irigasi di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang sudah mulai mengalami penyusutan volume air?./Bisnis-Hakim Baihaqi
Saluran irigasi di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang sudah mulai mengalami penyusutan volume air?./Bisnis-Hakim Baihaqi

Bisnis.com, CIREBON- Pemerintah Kabupaten Cirebon berharap, permasalahan kesulitan air bersih saat kemarau dapat diatasi. Hal tersebut berakibat kepada masa tanam dalam satu tahun hanya dua kali.

‎Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Sugeng Raharjo, mengatakan, masa tanam normal itu sebanyak tiga kali dalam satu tahun, sedangkan di Kabupaten Cirebon hanya bisa dilakukan sebanyak dua kali saja.

Pemerintah Kabupaten Cirebon berharap adanya dukungan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk merealisasikan hal tersebut.

"Faktor utama masa tanam yaitu pengairan, kami berharap untuk bisa mendapatkan dukungan tersebut," kata Sugeng di Kabupaten Cirebon, Kamis (23/7/2020).

Ia menambahkan, bila air dari Waduk Jati Gede, Kabupaten Sumedang, dapat ditampung, hasil produksi pertanian di Kabupaten Cirebon dapat meningkat, karena kesulitan mendapatkan air bersih.
‎‎
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, mengatakan, Kabupaten Cirebon setiap tahunnya kerap mengalami masalah yang berkaitan dengan air dan terjadi tidak hanya pada kemarau, melainkan dimusim hujan.

"Di Kabupaten Cirebon ini, kalau kemarau kekurangan air, kalau hujan kebanjiran," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Kamis (23/7/2020).

‎Petani di Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Abdullah (46), mengatakan, setiap musim kemarau, ia bersama petani lainnya selalu berhenti melakukan aktivitas tanam padi lantaran pasokan air dari saluran irigasi atau embung selalu menyusut.

Ia pun menyebutkan, dalam satu tahun aktivitas tanam hanya dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada periode awal tahun dan akhir tahun.

"Kalau normalnya itu satu tahun tiga kali, di sini tidak bisa," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper