Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Cirebon Punya TPAKD, Dorong Akses Keuangan

Pembentukan TPAKD merupakan realisasi hasil dari rapat terbatas oleh pemerintah pusat mengenai upaya percepatan keuangan inklusif beberapa waktu lalu.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi/Bisnis
Bupati Cirebon Imron Rosyadi/Bisnis

Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi resmi mengukuhkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat.

Imron mengatakan pembentukan TPAKD merupakan realisasi hasil dari rapat terbatas oleh pemerintah pusat mengenai upaya percepatan keuangan inklusif beberapa waktu lalu.

Tim ini merupakan gabungan dari Pemerintah Kabupaten Cirebon, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, serta perbankan.

"Tujuan ini, adalah mendorong ketersediaan akses keuangan seluas-luasnya, dalam rangka mendongkrak perekonomian masyarakat dalam pembangunan ekonomi," kata Imron, Minggu (9/5/2021).

Imron mengatakan, tim ini pun akan mendorong lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan perannya dalam pembangunan ekonomi, serta menggali potensi ekonomi daerah.

Nantinya, UMKM atau usaha rintisan bisa meningkatkan produktivitas karena mendapatkan kemudahan mengakses permodalan dari perbankan.

"Kabupaten Cirebon melawan pembiayaan rentenir. Kalau UMKM di daerah mendapatkan pskema kredit atau pembiayaan bagi UMK dengan proses cepat mudah, pasti maju," katanya.

Dua tahun lalu, TPAKD Jawa Barat pernah meluncurkan proyek percontohan percepatan keuangan inklusif di Desa Pegagan Kidul, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon pada 12 November 2019.

Proyek percontohan tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs (SECO).

Proyek percontohan ini merupakan salah satu upaya keuangan inklusif pemerintah untuk mendorong lebih banyak penduduk yang dapat memiliki dan menggunakan produk dan layanan dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK) formal.

Proyek ini mendukung program #DesaJuara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan terfokus di area percepatan keuangan inklusif.

Proyek percontohan ini menyasar seluruh warga desa dimana keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan PMI purna akan mendapat perhatian lebih.

Melalui proyek tersebut, kelompok PMI dan warga desa dikenalkan dengan berbagai produk dan layanan keuangan formal yang sesuai dengan kebutuhan (tabungan, tabungan emas, asuransi kesehatan, dana pensiun, pinjaman mikro, dan uang elektronik), serta diajak praktik melakukan transaksi keuangan secara non tunai, juga diedukasi mengenai pengelolaan dan pemanfaatan remitansi untuk kelompok PMI. (K45)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper