Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah Investasi, Jabar Catat Kenaikan Penyerapan Ribuan Tenaga Kerja Sepanjang 2022

Realisasi Investasi Provinsi Jawa Barat pada triwulan IV 2022 menempati peringkat satu nasional dengan nilai investasi sebesar Rp46,2 triliun.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG — Realisasi investasi Provinsi Jawa Barat pada triwulan IV 2022 menempati peringkat satu nasional dengan nilai investasi sebesar Rp46,2 triliun.

Tingginya realisasi menyebabkan penyerapan tenaga kerja pada kurun waktu tersebut sangat tinggi.

Dari data yang didapat bisnis dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat angka Rp46,2 triliun dipacu realisasi investasi PMA Jawa Barat triwulan IV 2022 yang naik signifikan sebesar 89,9 persen secara yoy dan realisasi investasi PMDN naik sebesar 30,7 persen. Hal ini mendorong kenaikan realisasi investasi Jawa Barat yang cukup signifikan pada periode tersebut hingga 59,9 persen.

Kenaikan ini berbuah manis. Pada triwulan IV 2022, Jawa Barat menyerap tenaga kerja sebanyak 53.342 orang dari PMA dan PMDN atau naik signifikan sebesar 147,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021.

Bahkan bila dibandingkan dengan triwulan III 2022 (qoq), penyerapan tenaga kerja pada triwulan IV 2022 mengalami kenaikan di angka 18,3 persen, dengan kenaikan yang signifikan berasal dari PMA sebesar 50,5 persen.

Kepala DPMPTSP Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan kemampuan investasi dalam menyerap tenaga kerja di Jawa Barat pada triwulan IV 2022 mengalami kenaikan signifikan bila dibandingkan secara yoy mencapai 54,70 persen dan qoq 14,94 persen.

“Pada triwulan IV 2022, investasi per Rp1 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.154 orang, sementara di triwulan sebelumnya mampu menyerap 1.004 orang,” tuturnya.

Noneng juga melansir pada tahun 2022, investasi per Rp1 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.062 orang. Jika dilihat dari rasio penyerapan tenaga kerja PMA dan PMDN, PMA mampu menyerap 1.171 orang tenaga kerja per Rp.1 tinggi investasi atau lebih tinggi dibanding rasio yang berasal dari PMDN yaitu 935 orang.

“Berdasarkan data 5 tahun terakhir, rasio penyerapan tenaga kerja yang berasal dari PMA selalu lebih unggul dibandingkan yang berasal dari PMDN, kecuali di tahun 2018. Di tahun 2018, rasio penyerapan tenaga kerja PMA hanya 947 orang, sementara PMDN mampu menyerap sebanyak 1.289 orang per Rp1 triliun investasi,” ujarnya.

Menurutnya capaian ini sungguh positif mengingat sejak 2018-2021, rasio penyerapan tenaga kerja terus mengalami penurunan. Namun, mengalami peningkatan yang signifikan di tahun 2022 sebesar 32,28 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper