Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Investasi Naik 52 Persen, Purwakarta Siapkan Strategi Khusus

Target investasi Kabupaten Purwakarta pada 2023 ini mencapai Rp8,9 triliun, naik sebesar 52 persen dari tahun sebelumnya.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Purwakarta Hariman Budi Anggoro
Kepala DPMPTSP Kabupaten Purwakarta Hariman Budi Anggoro

Bisnis.com, PURWAKARTA - Target investasi Kabupaten Purwakarta pada 2023 ini mencapai Rp8,9 triliun, naik sebesar 52 persen dari tahun sebelumnya.

Kepala Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purwakarta Hariman Budi Anggoro menyebutkan realisasi investasi yang masuk ke wilayahnya sepanjang 2022 kemarin trennya cukup positif. 

Bahkan, tahun kemarin nilai investasi ke wilayahnya ini bisa melampaui target yang telah ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yaitu sebesar Rp5,88 triliun dan terealisasi Rp8,78 triliun atau naik 49,26 Persen.

Pihaknya optimistis target tahun ini akan bisa dikejar karena DPMPTSP telah menyiapkan beberapa strategi.

Di antaranya, dengan memaksimalkan izin yang sudah diterbitkan untuk perusahaan. Termasuk, mengidentifikasi dan mencari penyelesaian atas masalah yang berkaitan dengan penanaman modal dan perizinan.

"Sebagai contoh, di kita ada tujuh kawasan industri dan ada di antaranya bermasalah. Bermasalah di sini, itu lebih kepada belum tergarap secara maksimal. Di sisi lain izinnya sudah keluar. Nah kita kejar itu, untuk cari tahu apa sih yang jadi kendalanya," kata dia, Senin (20/3/2023).

Hariman menjelaskan, salah satu kawasan industri yang bermasalah ini salah satunya kawasan Lion di sekitar Kecamatan Campaka. Hal mana, dari total luas lahan kawasan industri yang mencapai 50 hektare itu baru tergarap 2.900 meter persegi. 

Setelah diinvestigasi, ternyata ada beberapa kendala yang dihadapi. Di antaranya, terkait izin penguasaan air tahan (IPAT) yang belum ada. Kemudian, ada juga yang berkaitan dengan regulasi di OSS, misalnya berkaitan migrasi NIB dan proses migrasi masa izin perusahaan.

"Nah, kita dari pemerintah akan masuk untuk membantu penyelesaian masalahnya," kata dia.

Terkait kendala belum adanya IPAT untuk kawasan Lion, hasil identifikasi jajarannya itu karrna memang berbenturan dengan Peraturan Daerah (Perda) yang ada di Pemerintah Provinsi. Hal mana, kawasan tersebut masuk ke wilayah cekungan. Secara otomatis, IPAT pun tidak akan dikeluarkan.

Sebagai solusinya, terang dia, pemerintah daerah mendorong PDAM setempat memperluas jaringannya untuk masuk ke kawasan ini. Sehingga, kebutuhan air untuk kawasan industri ini bisa terpenuhi. 

"Kalau PDAM masuk, itu jadi doble keuntungan. Investasinya masuk, pendapatan Perusahaan Air juga masuk," seloroh dia.

Menurut dia, kalau kawasan industri tersebut tergarap maksimal, bisa dibayangkan berapa nilai investasi yang akan masuk ke wilayah ini. Taksiran jajarannya, jika kawasan industri tersebut bisa tergarap maksimal, nilai investasinya bisa mencapai Rp1,5 triliun.

Bukan hanya kawasan industri Lion, lanjut dia, pihaknya juga akan melakukan identifikasi pemasalah di beberapa kawasan industri lainnya. Minimalnya, kata dia, pemerintah bisa hadir untuk membantu mempermudah kaitan perizinan secara jemput bola.

"Ada tiga dari tujuh kawasan industri di kita perlu dibantu permasalahannya. Ketiga kawasan indsutri ini, yakni Lion, Megatama dan Kawasan Industri Multi Optima Sejahtera (KIMOS). Permasalahnya, lebih ke regulasi," kata dia. 

Dengan strategis seperti itu, dia menambahkan, pihaknya optimistis target investasi di 2023 ini bisa terelasisasi, bahkan bisa kembali melebihi target. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper