Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Program Karpet Merah, Petani Milenial Harus Jeli Lihat Peluang

Hampir satu tahun Rafi mendapatkan pelajaran berharga bahwa untuk mencapai apa yang ia cita-citakan bukan seperti berjalan di atas karpet merah.
Rafi Nur Azmi
Rafi Nur Azmi

Bisnis.com, BANDUNG -- Buah kerja keras adalah kesuksesan dan buah ketelatenan adalah keberhasilan menjadi diksi yang mendekati kondisi perjalanan Rafi Nur Azmi dalam program Petani Milenial Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Milenial berusia 24 tahun asal Tasikmalaya ini tak pernah menyangka akan mendapat ilmu yang berharga dalam program Petani Milenial yang ia ikuti sejak 2022 lalu. Hampir satu tahun ia mendapatkan pelajaran berharga bahwa untuk mencapai apa yang ia cita-citakan bukan seperti berjalan di atas karpet merah. 

"Karena saya dari awal sudah niat masuk Petmil ini bukan untuk mencari pekerjaan atau gaji, tapi saya ingin mendapatkan ilmu dan relasi, jadi pas ada rintangan, saya sudah siap, oh ternyata seperti ini [dunia pertanian]," jelas dia kepada Tim Jelajah Petani Milenial Bisnis Indonesia.

Benar saja, satu bulan ia menapaki sebagai calon petani, rintangan sudah menghadang. Rafi yang fokus menggarap komoditas tanaman hias harus gigit jari lantaran offtaker yang menyerap hasil produksinya mengibarkan bendera putih dan memutus kontrak sepihak.

"Dulu kan sama offtaker tanaman hias itu kontraknya 2 tahun, tapi sudah diputus kontrak di tengah jalan. Alasannya karena kesulitan ekspor," jelas dia.

Karena alasan itu juga, satu persatu rekan perjuangannya berguguran. Dari 28 orang yang berangkat bersama dalam program tersebut, tersisa 10 orang. Sisanya, memilih untuk berkarir di dunia yang dinilai mereka lebih menjanjikan.

"Nah sisa 10 yang masih satu frekuensi, akhirnya kita coba untuk bertahan dengan melakukan banyak cara," jelasnya.

Setelah menjalani apa yang sudah mereka dapatkan dari pelatihan Program Petani Milenial, Rafi beserta sembilan rekannya melakukan riset pasar. Pada akhirnya, ia memilih untuk memproduksi bawang merah sebagai salah satu upaya survive.

"Eh malah dari bawang merah ini kita bisa bertahan dan malah bawang merah kita sangat diminati oleh masyarakat, gak usah jual ke pasar, pembeli datang sendiri ke kita," jelas dia.

Lewat cara tersebut, ternyata ia secara tidak langsung sedang memraktikan ilmu yang ia dapat untuk bisa melakukan analisis pasar hingga melakukan produksi komoditas pangan yang tengah dibutuhkan.

"Dari sana kita belajar, bagaimana menganalisa pasar dan beralih dengan cepat untuk bisa bertahan di dunia pertanian yang memang berisiko," jelasnya.

Satu dayung dua tiga pulau terlampaui, selain ia mendapatkan cuan dari tanam bawang, ia juga kini mendapatkan investor untuk mengembangkan budi daya melon premium.

"Green House yang kita miliki yang asalnya untuk budidaya tanaman hias, lagi kita rombak untuk digunakan budi daya melon," jelasnya.

Pelajarannya, Rafi jadi lebih mengerti risiko dan peluang yang ada di dunia pertanian. Bukannya kapok, Rafi bersama sembilan rekannya tersebut malah makin bersemangat. 

"Walaupun dikatakan gila, tapi kita yakin bisa mengoptimalkan potensi yang ada, kalau bukan oleh kita mau sama siapa lagi," tandasnya.

Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat kembali menggelar Program Jelajah Petani Milenial Juara. Kerja jurnalistik ini didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Kehutanan Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, Dinas Perkebunan Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat, dan Bank BJB.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper