Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Milan Vs Juventus: Siapa Jadi Juru Selamat Juve?

Dybala pun berpeluang menjadi pemain kunci saat Juve melawan Milan. Sebab, selain kondisi fisiknya yang bugar, mental pemain berusia 26 tahun itu sedang bagus.
Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo/sportstarlive.com
Paulo Dybala dan Cristiano Ronaldo/sportstarlive.com

Bisnis.com, JAKARTA - Cristiano Ronaldo, merasa kesal usai bertanding melawan Hellas Verona di Stadion Marc'Antonio Bentegodi. Pemain berusia 35 tahun itu bahkan menolak ajakan swafoto sejumlah fan selepas laga.

Kekalahan 1-2 dari Verona dalam laga lanjutan Seri A pada musim ini menjadi biangnya. Awalnya wajah Ronaldo cerah setelah mencetak gol pada menit ke-65. Namun dengan susah-payah Si Nyonya Tua—julukan Juventus—mempertahankan keunggulan dengan skor 1-0 itu.

Tuan rumah justru mampu membalikkan keadaan lewat gol Fabio Borini dan Giampaolo Pazzini dalam 15 menit waktu tersisa. Skor malah menjadi 2-1 untuk Verona. Sejak itu, wajah pemain berjulukan CR7 tersebut terlihat masam.

Kekalahan ini seperti mencoreng prestasi gemilang Ronaldo. Sebab, gol ke gawang Marco Silvestri berbuah rekor anyar untuk Juventus. Ronaldo menjadi satu-satunya pemain Il Bianconeri yang mampu mencetak gol dalam 10 laga Seri A tanpa jeda. Sebelumnya, hanya David Trezeguet yang mampu bikin gol maraton dalam sembilan laga.

Sejumlah media Italia menyebut Ronaldo menyalahkan rekan-rekannya, terutama barisan bek yang dianggap tak tangguh dalam mengawal perlawanan Verona. Namun sebenarnya bukan cuma Ronaldo yang sedih setelah Juve ditumbangkan oleh Verona. Hampir semua pemain Juventus lesu lantaran selisih tiga poin dengan Inter Milan sirna sudah.

Kemenangan 4-2 Inter dalam laga Derby Della Madonnina—melawan AC Milan—membuat perolehan poin Il Nerazzurri dan Juventus sama, yakni 54 angka. Kini Inter dan Juve duduk di posisi pertama dan kedua klasemen sementara Seri A.

Manajer Juventus, Maurizio Sarri, ikut-ikutan jengkel terhadap mental anak-anak didiknya. Pelatih berusia 61 tahun itu mengatakan kekalahan dari Verona sebagai peringatan bagi para pemain.

“Tim ini sudah terbiasa menang dengan gampang dalam beberapa tahun terakhir. Mereka kini mencatat kekalahan. Jangan buang-buang poin lagi,” kata mantan Manajer Chelsea itu.

Sarri tak habis pikir dengan performa Miralem Pjanic dan kawan-kawan. Sebab, dalam latihan sebelum laga, mereka tampil luar biasa dan menjanjikan kemenangan. Namun, dalam laga sungguhan, mereka seperti gagap menghadapi lawan. “Kami harus segera menyelesaikan masalah ini. Persaingan sudah semakin ketat,” kata dia.

Selain Inter, masih ada Lazio yang mengintai dari posisi ketiga klasemen dengan torehan 53 angka atau terpaut satu poin dari Inter dan Juventus. Belum lagi Juventus harus bersiap menghadapi pertandingan semifinal Coppa Italia.

Tentu Juventus tak rela jika gelar sekunder di tanah Italia itu terlepas dari genggaman. Merengkuh trofi Seri A sekaligus Coppa Italia tentu akan menjadi prestasi manis dalam menutup musim 2019/2020.

Namun perjalanan Juve tak akan mudah. Sebab, di partai empat besar, mereka akan berhadapan dengan AC Milan. Sesuai dengan jadwal, laga pertama akan berlangsung di San Siro, Jumat (14/2) dini hari. Selanjutnya, laga kedua akan dihelat di Juventus Arena, 5 Maret mendatang.

Kabar teranyar, Juventus tak akan diperkuat pemain sayap kanan Douglas Costa. Pemain berusia 29 tahun itu dikabarkan mengalami cedera hamstring saat bertamu ke markas Verona.

Sejumlah media Italia menyebutkan bahwa cedera Costa setidaknya akan memakan waktu penyembuhan selama tiga pekan. Tentu Juventus akan merugi saat kehilangan Costa dalam laga melawan Milan nanti. Sebab, jika melihat dua laga sebelumnya di Coppa Italia, Costa menjadi kunci kemenangan Juventus. Dalam dua kali penampilan, pemain berkebangsaan Brasil itu mampu bikin satu gol dan dua umpan.

Walhasil, sejumlah lembaga statistik sepak bola memprediksi Juventus memainkan skema 4-3-3 atau 4-3-1-2 dalam pertandingan melawan Rossoneri. Untuk posisi ujung tombak, Sarri mungkin memasang trio Ronaldo, Gonzalo Higuain, dan Paulo Dybala. Namun sepertinya Dybala akan dimainkan agak di belakang untuk menyuplai bola ke arah Ronaldo dan Higuain.

Tak kalah dengan Costa, Dybala tampil tajam musim ini. Buktinya, di Seri A dia sudah mengkreasi lima gol dan delapan assist dalam 21 laga. Sementara itu, di Coppa Italia, pria berdarah Argentina ini sanggup mencetak dua gol dan satu assist dalam satu penampilan.

Dybala pun berpeluang menjadi pemain kunci saat Juve melawan Milan. Sebab, selain kondisi fisiknya yang bugar, mental pemain berusia 26 tahun itu sedang bagus. Musababnya, ia sanggup melewati masa sulit sejak Ronaldo datang pada musim lalu.

Sempat terseok dan sulit bersaing dengan Ronaldo pada musim lalu, kini Dybala seperti sudah menemukan ritmenya lagi. Ia pun sudah sering tampil. Kini manajemen Juventus dikabarkan sedang menyiapkan proposal perpanjangan kontrak Dybala.

Sebenarnya kontrak Dybala baru akan kedaluwarsa pada 2022. Namun sepertinya Juventus tak sabar ingin mengikat mantan pemain Palermo itu dengan durasi kontrak yang lebih panjang serta gaji lebih besar. Tujuannya satu, agar Dybala tak tertarik godaan klub lain dalam bursa transfer musim panas nanti.

Bisakah Dybala menjadi penyelamat Juventus di tengah kondisi seperti ini?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper