Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gary Neville Kecam Rencana Bergulirnya Kembali Liga Inggris

Mantan pemain Manchester United Gary Neville mengecam rencana kembali digulirkannya Liga Inggris
Gary Neville/Reuters-Stefan Wermuth
Gary Neville/Reuters-Stefan Wermuth

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan pemain Manchester United Gary Neville mengecam rencana kembali digulirkannya Liga Inggris musim ini. Menurut dia, rencana yang disebut sebagai 'Project Restart' itu justru bisa membuat korban jiwa berjatuhan di lapangan hijau.

Neville menyatakan bahwa keputusan untuk menggulirkan kembali Liga Inggris didasari semata-mata oleh kepentingan bisnis. Dia justru memuji anjuran dari FIFA yang menyatakan kompetisi sepak bola tak seharusnya digelar hingga September mendatang.

"Pejabat Medis FIFA menyatakan bahwa sepak bola seharusnya tak digelar sebelum September. Menurut saya, jika melihat dari sisi selain ekonomi maka tak akan ada sepak bola untuk beberapa bulan ke depan," kata Neville seperti dilansir laman Sky Sports.

"Orang saat ini menghitung-hitung resikonya. Seberapa banyak orang harus meninggal karena bermain sepak bola di Liga Primer sebelum itu menjadi tak bisa diterima? Satu? Satu pemain? Satu anggota staf harus masuk ke ruang perawatan intensif? Resiko apa yang harus mereka ambil? Keputusan ini (yang diambil otoritas Liga Inggris) murni karena faktor ekonomi," kata Neville.

Dia menyatakan bahwa hitunga kerugian dan potensi pendapatan yang hilang membuat para pembuat keputusan tak bisa berpikir dengan jelas.

Sebelumnya otoritas Liga Inggris telah memperbolehkan setiap klub membuka kembali fasilitas latihan mereka. Arsenal, Tottenham Hotspur serta beberapa klub lainnya bahkan sudah mulai berlatih sejak beberapa hari belakangan ini.

Pembukaan fasilitas latihan itu merupakan bagian dari persiapan untuk kembali memutar roda kompetisi pada Juni mendatang. Liga Inggris disebut bisa kehilangan pendapatan lebih dari 1 miliar pound sterling jika roda kompetisi musim ini tak kembali bergulir.

Keputusan Liga Inggris itu mengikuti langkah serupa yang dilakukan oleh otoritas Liga Jerman. Bundesliga bahkan telah membiarkan sejumlah klub mereka berlatih sejak setidaknya dua pekan terakhir.

Namun keputusan berbeda justru diambil oleh Belgia, Belanda dan Prancis. Pemerintah ketiga negara itu secara tegas tak mengizinkan kompetisi kembali bergulir hingga September mendatang.

Dengan begitu, kompetisi musim 2019-2020 pun dipastikan berakhir meskipun masih menyisakan sejumlah pertandingan. Liga Inggris sendiri masih menyisakan sekitar 90-an pertandingan musim ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper