Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky mengaku cukup puas dengan penampilan anak-anak asuhnya pada turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters 2023.
Penyebabnya, Rionny mengatakan, dalam ajang BWF World Tour Super 500 tersebut skuad Garuda sukses meraih dua gelar lewat torehan Jonatan Christie (tunggal putra) dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin (ganda putra).
"Di awal tahun ini, mulai dari Malaysia (Open), India (Open), hingga ke Indonesia (Masters), grafiknya cukup bagus, walau di India kita tidak berhasil juara karena mungkin ada faktor fokus dan konsentrasi yang terganggu," ucap Rionny Mainaky.
Menjadi lebih istimewa karena tunggal putra juga menciptakan All Indonesian Final dengan keberhasilan Chico Aura Dwi Wardoyo menembus laga puncak yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (29/1/2023).
"Namun, secara keseluruhan saya merasa cukup puas. Ini menjadi evaluasi kita ke depan untuk menghadapi tur Eropa bulan Maret nanti yang dimulai dari All England," ucap dia.
Rionny mengatakan dirinya sempat khawatir dengan performa Jonatan dan kawan-kawan jelang bergulirnya Daihatsu Indonesia Masters 2023. Namun, kekhawatiran itu akhirnya tidak terbukti.
Baca Juga
"Saya sempat agak khawatir dengan anak-anak sebelum turnamen berlangsung. Melihat penampilan di India (Open) dan tekanan sebagai tuan rumah bisa membuat mereka terbebani. Tapi Puji Tuhan itu tidak terjadi. Dukungan Istora malah membuat anak-anak berapi-api dan maksimal," kata Rionny.
Lebih lanjut, dia melihat pemain-pemain muda seperti Chico dan Leo/Daniel mampu menampilkan permainan yang luar biasa sehingga dapat memberikan hasil maksimal.
"Termasuk di ganda campuran ada Jafar (Hidayatullah)/Aisyah (Salsabila Putri Pranata) yang berhasil mengejutkan. Hanya memang penampilan terbaik saya bilang ada di Jonatan. Dari ketenangan dan keyakinan, dia memang pantas juara. Di ganda putra saya berpikir Fajar/Rian bisa kembali ke final tapi sayangnya memang belum," tutur Rionny.
Secara khusus, Rionny menyoroti penampilan Jafar/Aisyah yang berangkat dari babak kualifikasi lalu mampu melangkah hingga babak perempat final.
Ganda campuran muda ini bahkan mencapai babak paling jauh dibanding senior-seniornya. Ini menjadi tantangan bagi Rinov/Pitha, Rehan/Lisa, dan Zacha/Bela untuk lebih kerja keras.
"Jafar/Aisyah harus menjadi motivasi bagi kakak-kakaknya. Di perempat final mereka kalah tenaga tapi di babak sebelumnya, Jafar/Aisyah bisa mengalahkan pemain-pemain di level yang jauh lebih di atas. Ini tantangan bagi Rinov/Pitha dan lain-lain untuk bagaimana bertanding lebih kerja keras dan lebih ngotot dalam bertanding. Jangan mau kalah sama adiknya ini," Rionny mengatakan.
Di akhir, Rionny membeberkan kunci mempertahankan kondisi pemain ketika turnamen sedang padat-padatnya.
"Saat turnamen memang kita tidak bisa banyak memberikan latihan-latihan yang bersifat teknik dan kekuatan. Tapi kita terus mencoba me-maintain dengan pelatih fisiknya, dokter gizinya bagaimana memenuhi istirahat dan makannya. Gaya hidup itu penting sekali untuk tetap berada di puncak performa. Ini yang terus kita maksimalkan," pungkas Rionny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
