Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volume Pupuk Bersubsidi 2014 Berkurang, Akibat Rupiah Terdepresiasi

Total volume pupuk yang diberikan subsidi pada 2014 akan berkurang sekitar 2,1 juta ton dari 9 juta ton pada 2013 menjadi sekitar 7,7 juta ton. Penurunan jumlah pupuk bersubsidi tersebut semata-mata merupakan dampak dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
/nicsr.in
/nicsr.in

Bisnis.com, NUSA DUA, Bali - Total volume pupuk yang diberikan subsidi pada 2014 akan berkurang sekitar 2,1 juta ton dari 9 juta ton pada 2013 menjadi sekitar 7,7 juta ton.

Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman mengungkapkan penurunan jumlah pupuk bersubsidi tersebut semata-mata merupakan dampak dari depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Dengan nilai anggaran subsidi pupuk yang disiapkan pemerintah untuk 2014 tetap sama dibandingkan dengan alokasi tahun ini yakni sekitar Rp18 triliun maka secara volume, pupuk yang memperoleh subsidi menjadi lebih kecil.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan saat dikonfirmasi mengakui bahwa total volume pupuk untuk 2014  memang lebih rendah ketimbang tahun ini.

Hal tersebut disebabkan komponen biaya produksi pupuk kimiawi yang sebagian besar menggunakan dolar AS dan bahan baku impor, secara otomatis akan membuat harga pokok penjualan (HPP) pupuk naik.

"Kondisi ini secara langsung menyebabkan volume pupuk yang memperoleh subsidi menjadi berkurang mengingat alokasi dana subsidi pemerintah tidak berubah yakni Rp18 triliun," ujar Rusman, Kamis malam (7/11) seusai menghadiri Malam Budaya dan Gala Dinner dalam rangka penyelenggaraan konferensi tahunan the International Fertilizer Industry Association (IFA) di Nusa Dua, Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Chamdan Purwoko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper