Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Tolak Rencana Impor Beras Medium

Kementerian Pertanian berani menjamin tidak akan ada importasi beras jenis medium yang dilakukan Kementerian Perdagangan selama Juni hingga Agustus 2014.

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pertanian berani menjamin tidak akan ada importasi beras jenis medium yang dilakukan Kementerian Perdagangan selama Juni hingga Agustus 2014.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan, instrumen impor perlu disiapkan sebagai antisipasi terhadap paparan El Nino, namun dipastikan tidak akan dieksekusi sebelum September 2014.

"Boleh saja ada pemikiran impor, itu membuat kita lebih well-prepared. Tapi tidak perlu dieksekusi," ujarnya seusai rapat koordinasi bersama sejumlah menteri lain, Selasa (24/6/2014).

Sebab, paparnya, Kementan masih berupaya menghadapi El Nino agar produksi tidak sampai anjlok hingga kurang dari realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 70 juta ton gabah kering panen (GKP).

Dari catatan Bisnis, target produksi itu sendiri lebih kecil dibandingkan target yang dilansir oleh Menteri Pertanian beberapa waktu lalu, yaitu sebesar 73 juta ton GKP.

Dia mengungkapkan, sampai akhir tahun pihaknya mengestimasi bahwa volume impor yang dibutuhkan untuk beras medium hanya 300.000 ton. Sebagian besar, katanya, akan diserap Bulog.

Meskipun demikian, pihaknya tetap kukuh mengupayakan agar kebutuhan beras badan penyangga tersebut diserap dari hasil panen petani, yang diklaim telah lebih dari 50% atau sekitar 40 juta GKP pada akhir semester I/2014.

Rusman mengatakan bahwa parapihak agar menahan diri mengenai importasi ini karena bisa melukai perasaan dan perjuangan petani. Dia juga mengakui bahwa Bulog diwajibkan memiliki stok 2 juta ton beras pada akhir tahun.

Dia mengatakan terlalu awal untuk menjustifikasi bahwa beras hasil panen petani tidak bisa mencukupi kebutuhan nasional.

"Kecuali kalau ada peristiwa dahsyat yang langsung menghabisi hasil produksi kita, minimal sudah ada pembicaraan awal untuk impor," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper