Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu: Pemda Jangan Hanya Andalkan Sektor Komoditas

Pemerintah Pusat menyatakan daerah-daerah yang perekonomiannya bergantung pada sektor komoditas tercatat mengalami perlambatan ekonomi yang lebih parah dibanding daerah lain pada kuartal pertama tahun ini.
Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5)./Antara
Menkeu Bambang Brodjonegoro (kiri) berbincang dengan Kepala BKPM Franky Sibarani (kanan) sebelum rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (20/5)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA---Pemerintah Pusat menyatakan daerah-daerah yang perekonomiannya bergantung pada sektor komoditas tercatat mengalami perlambatan ekonomi yang lebih parah dibanding daerah lain pada kuartal pertama tahun ini.

“Wilayah-wilayah yang tergantung kepada komoditas, itulah yang mengalami perlambatan pertumbuhan yang besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Papua,” kata Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, melalui siaran pers seperti dikutip Bisnis.com, Minggu (5/7/2015).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi daerah yang tidak bergantung pada sektor komoditas tercatat berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu daerah yang bersandar pada sektor jasa dan manufaktur.

Untuk itu, Menkeu mendorong agar pemerintah daerah tidak bergantung pada sektor komoditas untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Bambang menuturkan harga komoditas yang berfluktuasi berpeluang mengganggu dan bahkan menggerus pertumbuhan ekonomi daerah.

“Kalau ekonominya sangat bergantung kepada komoditas, dan ekspor dari komoditas tersebut, saya yakin ekonomi daerah akan naik turun,” ungkap Bambang.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper