Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPOM Luncurkan Konsorsium Vaksin dan Produk Biologi

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi konsorsium vaksin dan produk biologi.
Pekerja memberikan label pada vaksin saat proses produksi di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8/2018)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Pekerja memberikan label pada vaksin saat proses produksi di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (28/8/2018)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi konsorsium vaksin dan produk biologi.

Penny K. Lukito, Kepala BPOM menuturkan konsorsium ini terdiri dari tiga unsur yakni akademisi dari pusat riset di perguruan tinggi, industri farmasi dan pemerintah.

"Ini untuk memastikan dukungan [maksimal] lintas sektoral," kata Penny di sela peresmian konsorsium vaksin dan produk biologi lainnya di Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Menurut Penny, saat ini banyak riset terkait vaksin dan obat dari produk biologi tidak berkembang hingga tahap terserap oleh industri. Melalui konsorsium ini diharapkan kendala-kendala yang timbul untuk membuat hasil penelitian menjadi produk akhir ini dapat teratasi.

"Anak bangsa punya potensi dan kemampuan. Konsorsium ini membuat riset tidak sebatas hasil riset, ini diharapkan menjadi produk farmasi," katanya.

Penny menyebutkan pasca penetapan, anggota konsorsium akan merumuskan dan menetapkan skala prioritas produk yang akan dihasilkan terlebih dahulu. Sedangkan peran pemerintah akan mendukung dalam bentuk mobilisasi pendanaan hingga dukungan teknologi paling terkemuka.

"Pemerintah juga akan memberi dukungan kebijakan konkrit termasuk insentif [baik fiskal maupun non fiskal] bagi peneliti dan pelaku usaha," katanya.

Penny menyebutkan pilihan membentuk konsorsium vaksin dan produk biologi dipertimbangkan dengan matang. Dua sektor ini dapat mengisi dengan lebih cepat ruang kosong sektor hulu ketersediaan bahan baku. Untuk diketahui saat ini Indonesia mengimpor lebih dari 90% bahan baku obat.

Lebih lanjut dia menambahkan selain produk vaksin dan bioteknologi, BPOM juga akan meluncurkan konsorsium fitofarmaka. Konsorsium ini diharapkan juga menghasilkan terobosan bahan baku obat untuk memperkuat industri nasional.

"Ini sedikit demi sedikit akan memandirikan industri [farmasi] nasional. Kami mengejar di obat lain seperti bioteknologi juga vaksin juga fitofarmaka," katanya.

Fitofarmaka merupakan obat dari bahan alam yang sudah teruji keamanan dan khasisatnya secara ilmiah. Bahan herbal ini harus melewaji uji praklinis maupun uji klinis sebelum diizinkan dan ditetapkab sebagai bahan obat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper