Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Kembali Menunggu Sinyal The Fed Soal Suku Bunga Acuan

Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang terakhir pada tahun ini menjadi sangat penting dan dinantikan oleh pasar.
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, JAKARTA—Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang terakhir pada tahun ini menjadi sangat penting dan dinantikan oleh pasar.

Pasalnya, ASEAN Head of Global Market Research MUFG Bank Ltd. Leong Sook Mei menjelaskan, perubahan nada The Fed pada akhir bulan lalu mengindikasikan bahwa kebijakan The Fed akan lebih dovish.

“Pertemuan ini menjadi sangat penting karena muncul ekspektasi bahwa The Fed akan bernada dovish, mereka dapat mulai mengumumkan bahwa laju kenaikan suku bunga akan diperlambat,” ujar Leong di Jakarta, Kamis (13/12/2018).

Leong melanjutkan, ketika membahas suku bunga acuan AS (Fed Funds Rate/FFR), The Fed selalu berbicara mengenai suku bunga netral (ketika suku bunga tidak memberikan stimulus maupun menekan perekonomian).

Belakangan ini, telah tampak perubahan arah dari pernyataan The Fed yang pada September menyampaikan bahwa tingkat FFR saat ini masih jauh dari level netral menjadi ‘suku bunga AS telah mendekati level netral’ pada akhir November.

“Oleh karena itu, ekspektasinya sekarag adalah kemungkinan The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga,” tutur Leong.

Leong menambahkan, mengacu kepada datanya, FFR untuk jangka panjang berada di level 3,0%. Sementara saat ini, kisaran FFR telah berada di rentang 2,00%—2,25% yang mana pada pekan depan dipastikan akan dinaikkan lagi sebesar 25 bps.

“Itu akan membawa suku bunga AS menjadi 2,25—2,5%, yang mana tidak terlalu jauh dari tingkat netral yang diperkirakan sebesar 3,00%,” ujar Leong.

Namun demikian, Leong mengingatkan bahwa The Fed juga berpotensi untuk tidak memberikan sinyal apa-apa mengenai laju pengetatan moneternya. 

“Jikalau mereka tidak memberikan sinyal apapun, maka kita harus menunggu lagi. Tapi, jika mereka memberikan sinyal, menurut saya, hal itu akan memperjelas perspektif The Fed mengenai apa yang akan terjadi berikutnya,” ujar Leong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper