Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Impor Dinilai Jadi Upaya Paling Realistis Turunkan Defisit Transaksi Berjalan

Di tengah ancaman perlambatan ekonomi global, peluang pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan hingga ke kisaran 2,5% terhadap PDB terbuka lebar dengan menekan impor dan memperbaiki neraca jasa. 
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Bisnis.com, JAKARTA--Di tengah ancaman perlambatan ekonomi global, peluang pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan hingga ke kisaran 2,5% terhadap PDB terbuka lebar dengan menekan impor dan memperbaiki neraca jasa. 
Ekonom CORE Indonesia Piter R. Abdullah menuturkan menurunkan defisit transaksi berjalan ke kisaran 2.5% sebenarnya tidak terlalu sulit, meskipun kondisi keuangan global mengalami perlambatan pertumbuhan. 
"Utamanya perbaiki neraca perdagangan," tegas Piter, Rabu (23/1).
Pertama, pemerintah harus mengerem laju pertumbuhan impor barang sehingga ada peluang neraca perdagangan bisa surplus.  Kedua, dia berharap pemerintah serius memperbaiki neraca jasa. Ini bisa dilakukan dgn meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara. 
Di sisi lain, perbaikan neraca dagang bisa juga dengan memperbaiki industri perkapalan dan industri keuangan yang mendukung perdagangan internasional. 
Namun, Piter meyakini penurunan impor yang akan paling berpengaruh. "Menekan impor adalah pilihan yang paling realistis di tengah pelemahan global," ungkap Piter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper