Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Defisit APBN Capai Rp101,04 Triliun

Kementerian Keuangan mencatat bahwa realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2018 mencapai sebesar Rp101,04 triliun atau 0,63% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Ketua Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan mengenai hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Ketua Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan mengenai hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat bahwa realisasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2018 mencapai sebesar Rp101,04 triliun atau 0,63% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa realisasi defisit tersebut dinilai stabil dibanding bulan sebelumnya sebesar Rp102 triliun, lantaran peningkatan pos penerimaan dan belanja seimbang.

Hingga akhir April 2019 realisasi penerimaan negara dan hibah telah mencapai Rp530,7 triliun atau setara 24,5 persen dari target penerimaan APBN 2019 sebesar Rp2.165 triliun. Jumlah penerimaan tersebut tumbuh 0,5 persen secara tahunan, seiring pertumbuhan penerimaan perpajakan sebesar 4,7 persen.

Sedangkan belanja negara mencapai Rp631,8 triliun atau 22,6 persen dari target di APBN 2019 sebesar Rp2.461,1 triliun. Capaian tersebut tumbuh 8,4 persen secara tahunan, atau sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 8,3 persen.

"Realisasi defisit APBN masih terkendali," ujarnya, saat konferensi pers APBN KITA di Kementerian Keuangan, Kamis (16/5/2019).

Sementara itu, untuk keseimbangan primer pada April 2019 berada pada posisi negatif Rp18,4 triliun. Namun, jumlah ini masih lebih rendah dari proyeksi pemerintah dalam APBN sebesar minus Rp20,1 triliun.

Sri Mulyani menambahkan bahwa meskipun defisit stabil, namun penggunaan pembiayaan utang justru menurun secara tahunan. Pembiayaan utang sebesar Rp144,98 triliun pada April 2019 atau melambat menjadi minus 24,8 persen.

Pembiayaan utang tersebut telah mencapai 40,36 persen dari total target pembiayaan utang dalam APBN 2019 mencapai Rp359,25 triliun.

Pihaknya memastikan bahwa posisi defisit anggaran akan terus dijaga agar mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 1,84 persen dari PDB.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper