Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT PAL Pertama Kali Bangun Kapal Rumah Sakit Milik TNI AL

PT PAL Indonesia membangun kapal rumah sakit untuk yang pertama kalinya, memenuhi pesanan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
Pekerja melakukan pemotongan pelat baja untuk pembuatan kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) W000302 di fasilitas divisi kapal niaga PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/7/2019)./Antara-Moch. Asim
Pekerja melakukan pemotongan pelat baja untuk pembuatan kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) W000302 di fasilitas divisi kapal niaga PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/7/2019)./Antara-Moch. Asim

Bisnis.com, SURABAYA – PT PAL Indonesia membangun kapal rumah sakit untuk yang pertama kalinya, memenuhi pesanan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Pemotongan baja pertama (first steel cutting) yang merupakan langkah awal proses fabrikasi atau pembangunan kapal tersebut dilakukan pada Selasa (9/7/2019) di Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jaw Timur, disaksikan oleh Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muda TNI Moelyanto.

Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia Turitan Indaryo meyakini pesanan tersebut mampu diselesaikan sesuai kontrak, yaitu pada Oktober 2021.

Dia menjelaskan kapal dengan nomor pembangunan W000302 itu desainnya sejak awal benar-benar untuk fungsi rumah sakit.

"Bedanya dengan sejumlah kapal jenis serupa milik TNI AL yang sudah ada dan telah beroperasi adalah merupakan alih fungsi dari kapal perang yang semula berjenis Landing Platform Dock atau LPD," ujarnya sambil menunjuk pada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso, KRI Makassar, dan KRI Semarang.

"Kapal dengan nomor pembangunan W000302 ini sejak awal akan difungsikan untuk bantuan kesehatan sebagai rumah sakit terapung dengan fasilitas poliklinik, unit gawat darurat, fasilitas operasi, rawat inap dan beberapa fasilitas kesehatan lainnya," ungkapnya.

Dia menambahkan kapal yang rencananya dibangun sepanjang 124 meter, lebar 22 meter, tinggi 6,8 meter, dengan bobot 7.300 ton itu juga akan difungsikan untuk bantuan kemanusiaan, bencana alam, transportasi logistik, pencarian dan penyelamatan, serta evakuasi massal.

"Indonesia sebagai negara kepulauan memang sangat memerlukan kapal rumah sakit seperti ini. Kita merasakan sendiri saat terjadi gempa di Palu belum lama lalu, betapa KRI dr Soeharso dan KRI Makassar sangat membantu dalam proses evakuasi korban," ucapnya.

Menurut Turitan, negara kepulauan seluas Indonesia memerlukan tiga unit kapal rumah sakit seperti ini. "Sementara TNI AL saat ini masih memesan satu unit. Mudah-mudahan setelah yang ini jadi akan ada kontrak kapal sejenis lainnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper