Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian optimistis tingkat inflasi Indonesia tidak akan melebihi target awal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, inflasi Indonesia pada sisa akhir tahun ini diperkirakan akan terjaga pada target awal, yakni 3,5% +/- 1%.
“Saya optimistis tidak akan melebihi batas yang ditentukan. Mungkin sekitar 3,3% sampai 3,4%,” kata Darmin saat ditemui di Jakarta pada Rabu (2/10/2019).
Darmin menuturkan, kekhawatiran pengamat soal harga beras yang dapat mempengaruhi laju inflasi secara signifikan tidak akan terlalu mempengaruhi laju inflasi. Menurutnya, pemerintah telah mempersiapkan kebijakan-kebijakan antisipatif untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Kekeringan di sejumlah daerah yang membuat banyak petani gagal panen menurutnya tidak terjadi secara merata di wilayah Indonesia. Masih banyak wilayah penghasil beras yang tidak mengalami kekeringan dan mendapatkan hasil panen yang optimal.
Selain itu, apabila kekeringan tersebut benar-benar mengancam ketersediaan pangan di pasaran, dia yakin Bulog sudah memiliki cadangan beras yang memadai untuk didistribusikan ke wilayah yang membutuhkan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik merilis angka inflasi Agustus 2019 sebesar 0,12%, dan Inflasi Tahun Kalender 2019 adalah 2,48%. Sementara itu, secara (y-o-y), inflasi tercatat 3,49 persen.
Kepala BPS Suhariyanto pada Selasa (1/10/2019) menyatakan dampak musim kemarau masih akan terjadi sampai Oktober. Kondisi ini membuat produksi tanaman pangan perlu diwaspadai. Maka untuk menjaga pasokan pemerintah akan melakukan antisipasi untuk menjaga stabilitas harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel