Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Serapan Ruang Pusat Perbelanjaan 2020 Diprediksi Berkurang

Pada 2022—2023, diperkirakan belum ada tambahan pasokan sehingga tingkat serapan pusat perbelanjaan akan meningkat kembali.
Pusat perbelanjaan/Ilustrasi
Pusat perbelanjaan/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat serapan pusat perbelanjaan pada tahun depan diprediksi mengalami penurunan karena didorong adanya penambahan pasokan baru seiring dengan rampungnya pembangunan beberapa pusat perbelanjaan.

Head of Research JLL Indonesia James Taylor mengatakan bahwa pada tahun depan, okupansi pusat perbelanjaan akan mengalami penurunan atau berada pada kisaran di bawah 90 persen.

“Meskipun demikian, kami prediksi okupansi kembali meningkat pada tahun-tahun berikutnya,” ujarnya dalam acara paparan Market Update Jakarta Property, Rabu (16/10/2019).

Hasil riset JLL mengungkapkan bahwa hingga 2021, pasokan baru untuk pusat perbelanjaan akan mencapai 329.000 meter persegi.

Sementara itu, pada 2022—2023 diperkirakan belum akan ada tambahan pasokan baru untuk pusat perbelanjaan. Dengan demikian, tingkat serapan untuk pusat perbelanjaan akan kembali mengalami peningkatan.

Laporan JLL Indonesia menunjukkan bahwa di tengah pasokan yang masih cenderung terbatas hingga kuartal III/2019, okupansi pusat perbelanjaan masih cukup stabil yaitu pada kisaran 90 persen.

Head of Advisory JLL Indonesia Vivin Harsanto mengungkapkan bahwa tingginya okupansi didorong oleh langkah cepat sejumlah pemilik pusat perbelanjaan untuk melakukan perubahan komposisi penyewa dengan menggantikan sejumlah penyewa yang tutup dengan peritel baru.

Tenant yang banyak berkontribusi berasal dari F&B [pujasera] dan fashion yang memang masih cukup aktif dan ekspansif,” jelasnya.

Lebih lanjut, Vivin memprediksi penataan konsep dan perubahan komposisi penyewa oleh pemilik pusat perbelanjaan masih akan marak terjadi hingga tahun depan.

Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk mengikuti perubahan perilaku belanja dan gaya hidup konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper