Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buat Aplikasi Pengiriman Barang Terpadu, Pelindo II Anggarkan Rp1 Triliun

Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/IPC Elvyn G. Masassya menargetkan platform layanan itu bisa diakses pada awal 2024 dengan sistem integrasi 4.0.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Elvyn G. Masassya berpose di kantor IPC, Jakarta, Rabu (13/3/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Elvyn G. Masassya berpose di kantor IPC, Jakarta, Rabu (13/3/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) telah menyiapkan aplikasi layanan terpadu yang membantu para eksportir dan importir untuk melakukan pemesanan barang secara transparan, mudah, dan aman.

Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/IPC Elvyn G. Masassya menargetkan platform layanan itu bisa diakses pada awal 2024 dengan sistem integrasi 4.0 mulai dari pemesanan, trucking, pergudangan, operator kapal, hingga pemesan secara door to door.

Menurutnya, pihaknya telah menemukan solusi untuk mendigitalisasi fasilitas pelabuhan untuk meningkatkan transparansi pelabuhan. Menurutnya, solusi tersebut perlu dipersiapkan secara bertahap.

"Kita [sudah] siapkan sejak 3 tahun lalu, namun kini masih terdapat fase-fase yang masih perlu dipenuhi. Seperti saat ini yang telah kami tangani adalah truck ID untuk truk yang memasuki wilayah pelabuhan untuk proses trucking serta reservasi kedatangan kapal secara digital seperti memesan kamar hotel," tuturnya kepada Bisnis.com, Rabu (20/11/2019). 

Dia menjelaskan platform parsial yang diciptakan dalam beberapa fase tersebut akan dihimpun IPC dalam suatu sistem aplikasi terpadu secara menyeluruh.

Elvyn berharap aplikasi itu dapat memangkas biaya yang lebih murah dalam rantai pasar dan mempercepat, serta transparan.

Dia melanjutkan bahwa anak perusahaan IPC tengah menciptakan platform tersebut tetapi tidak menutup kesempatan untuk membuka kerja sama dengan pihak lain. "Untuk proyek ini kami telah siapkan dana hingga Rp1 Triliun," lanjutnya.

Nantinya, lanjut Elvyn, pola ini dapat mengubah pemesanan pengantaran barang dari port to port menjadi door to door sehingga para eksportir dapat memesan melalui pabrik selanjutnya secara digital dan otomatis akan ada truk yang mengangkut pesanan hingga masuk kapal dan kemudian sampai kepada importir tersebut. "Para pelaku eksportir, liner, importir, trucking bisa menggunakannya," tuturnya.

Mengingat rencana pemerintah untuk menciptakan aplikasi guna memudahkan pemesanan tol Laut, Elvyn mengatakan bahwa hal tersebut memungkinkan dapat memudahkan proses. Menurutnya, Tol Laut hanya salah satu elemen dalam proses pemesanan.

Dalam kancah global, IPC terus berkolaborasi dengan perusahaan pelayaran dunia dengan melayani kapal besar untuk melakukan pelayaran langsung dari Indonesia ke semua benua. 

Dalam 1 bulan rata-rata ada 8 kapal ukuran raksasa dengan kapasitas 10.000 TEUs yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal-kapal itu membawa barang-barang ekspor maupun impor secara langsung ke negara tujuan.

“Hal terbaru adalah layanan direct call [pelayaran langsung] ke Rusia. Sebelumnya belum pernah ada pelayaran kapal besar langsung dari dan ke Rusia,” kata Elvyn.

Dengan meningkatnya layanan direct call, lanjutnya, harga barang ekspor semakin memiliki daya saing. Sebaliknya, harga barang impor semakin turun, karena ongkos logistiknya yang semakin rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Putri Salsabila
Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper