Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Produksi dan Ekspor Udang Indonesia Masih Rendah

Pelaku usaha menilai target produksi udang sebanyak 578.000 ton pada 2024 masih belum mencukupi proyeksi pertumbuhan konsumsi komoditas ekspor tersebut. 
Udang jerbung/Antara^Kementerian Kelautan dan Perikanan
Udang jerbung/Antara^Kementerian Kelautan dan Perikanan

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha menilai target produksi udang sebanyak 578.000 ton pada 2024 masih belum mencukupi proyeksi pertumbuhan konsumsi komoditas ekspor tersebut. 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan peningkatan nilai ekspor udang pada 2024 mencapai 250%. Setidaknya ada peningkatan dua kali lipat setiap tahun. Menyitir data Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan KKP, peningkatan nilai ekspor 250% tersebut dari semula US$1,27 miliar pada 2018 menjadi US$3,19 miliar pada 2024. 

Untuk mencapai target ini dibutuhkan peningkatan volume ekspor udang hasil budi daya dari 145.000 ton pada 2018 menjadi 363.000 ton pada 2024. Sementara itu, dibutuhkan pula peningkatan volume produksi udang untuk bahan baku ekspor dari 240.000 ton pada 2018 menjadi 578.000 ton pada 2024. 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yugi Prayanto menilai target peningkatan nilai ekspor dan produksi udang pada 2024 tersebut masih terbilang rendah. Pasalnya, pada 2027 diprediksi konsumsi udang secara global mencapai 8,4 juta ton atau setara US$67 miliar karena harga udang dunia disinyalir naik rata-rata menjadi US$8 per kilogram. 

Oleh karena itu masih perlu tambahan produksi udang dunia sekitar 2 juta ton. “Jadi, tambahan 200.000 ton dari Indonesia masih sangat kecil dibandingkan kebutuhan dunia,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (25/11/2019). 

Dia menerangkan bahwa total kebutuhan dunia terhadap udang saat ini sekitar 7 juta ton per tahun. Sementara itu, produksi dari budi daya sekitar 4 juta ton per tahun. Untuk udang tangkap kemungkinan di bawah 2 juta ton per tahun. 

Yugi menuturkan pada 2017 total nilai ekspor udang global sekitar US$39 miliar. Jika diasumsikan, 1 kg udang harganya US$6, volumenya berkisar 6,6 juta ton. 

“Tetapi catching kecenderungannya terus turun,” tuturnya. 

Untuk meningkatkan produksi udang, Yugi menuturkan perlu revitalisasi atau membuat kembali 10.000 hektare (ha) tambak baru. Pasalnya, dari 1,2 juta ha potensi tambak udang, baru 50% yang termanfaatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Desyinta Nuraini
Editor : Lucky Leonard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper