Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Ancam Kinerja Manufaktur, Pelaku Industri Siapkan Antisipasi

Johnny Darmawan, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian, mengakui bahwa cuaca ekstrem tentu menjadi kendala bagi peningkatan kinerja manufaktur.
Banjir merendam kawasan Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1/2020)./ ANTARA -Nova Wahyudi
Banjir merendam kawasan Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1/2020)./ ANTARA -Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Cuaca ekstrem serta bencana banjir yang terjadi di awal tahun ini membuat pelaku industri manufaktur waswas kinerja bakal tersendat.

Johnny Darmawan, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian, mengakui bahwa cuaca ekstrem tentu menjadi kendala bagi peningkatan kinerja manufaktur. Curah hujan tinggi yang berujung banjir, katanya, dapat memengaruhi lingkungan, pekerja, fasilitas produksi dan juga jalur logistik.

Kendati begitu, dia meyakini para pelaku industri, terutama sektor manufaktur sudah menyiapkan strategi untuk menghadapi situasi tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan produksi untuk menyiapkan buffer stock.

Ketika cuaca masih terbilang normal, kata Johnny, pelaku industri kemungkinan bakal memacu produksi untuk menyiapkan pasokan ketika curah hujan ekstrem terjadi dan berpotensi banjir.

"Begitu dengar informasi proyeksi dari BMKG, biasanya perusahaan, khususnya yang besar, sudah siap. Sebab kewajiban kami adalah mengisi pasar agar tidak kosong," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (5/1/2020).

Sebaliknya, dengan kondisi serupa tidak tertutup kemungkinan sejumlah pelaku industri di sektor-sektor tertentu justru memilih untuk mengurangi produksi.

Dia menilai para pelaku industri, khususnya berskala besar, sudah menyiapkan antisipasi dengan membeli proteksi asuransi bagi fasilitas produksi dan produk yang dipasarkannya.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri juga mengakui bahwa musibah banjir pada awal tahun ini memang membuat pelaku industri khawatir sebab bisa berdampak pada pemasaran produk baik untuk dalam negeri maupun ekspor. Apalagi, dia mengakui bahwa sebagian besar fasilitas produksi pelaku industri alas kaki berlokasi di Banten.

Kendati begitu, dia mengaku bahwa pelaku industri umumnya telah mengantisipasi dampak bencana tersebut. "Perencanaan produksi sudah dilakukan. Jika tidak mengganggu fasilitas produksi dan lalu lintas, biasanya kami bersiap menghadapi pemadaman listrik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper