Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penularan Covid-19 Bukan di Angkutan Umum, Ini Kata MTI

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menduga penularan Covid-19 tidak terjadi pada angkutan umum karena selama tidak ada klaster penularan di lokasi tersebut.
Angkutan Jak Lingko dan Bus Transjakarta merupakan transportasi publik yang disediakan Pemprov DKI untuk warganya./Istimewa
Angkutan Jak Lingko dan Bus Transjakarta merupakan transportasi publik yang disediakan Pemprov DKI untuk warganya./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menduga penularan Covid-19 tidak terjadi pada angkutan umum melainkan pada transmisi lokal, ketika masyarakat bertemu dengan yang lainnya dengan mengindahkan protokol kesehatan.

Ketua MTI Pusat Agus Taufik Mulyono menuturkan proses penyelenggara transportasi beserta protokol kesehatannya sudah mati-matian dan tinggal masyarakat yang diedukasi secara terus menerus agar tetap taat protokol kesehatan.

"Transmisi lokal ini bahwa apa benar proses transportasi itu harus ditakuti, perlu ditakuti itu transmisi lokal berkumpul setelah melakukan perjalanan ini harus dilihat detail seluruh akademisi, masyarakat, dan praktisi," jelasnya dalam diskusi virtual, Selasa (11/8/2020).

Dia menegaskan gejala transmisi lokal ini muncul karena tidak ada klaster penularan di angkutan umum, melainkan terjadi penularan antar zona dari merah ke kuning atau hijau begitu sebaliknya.

Akademisi UGM ini menegaskan agar masyarakat tidak takut bertransportasi dengan catatan mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah dan pelaku industri terangnya, telah membangun sistem transportasi yang berbudaya, mengedepankan budaya manusianya.

Dia menegaskan pemerintah harus mencegah transmisi lokal terjadi di Indonesia. Pihaknya menegaskan perlu melembagakan dan membudayakan transportasi yang patuh dan edukasi publik.

"Tingkat keparahan Covid-19 berkorelasi positif dengan kualitas udara, penggunaan kendaraan pribadi berisiko infeksi, adaptasi kebiasaan baru tak bisa ditawar," urainya.

Transmisi lokal dinilai disebabkan adanya perpindahan manusia dari zona resiko tinggi yang bercampur dengan yang berasal dari zona risiko rendah. Seharusnya, masyarakat yang bepergian dari zona resiko tinggi Covid-19 dipisahkan dari aktivitas masyarakat zona lainnya ketika berada di simpul transportasi seperti bandara ataupun kereta.

Pasalnya, ketika pola transportasi antar zona tidak diatur spesifik, dapat muncul zona merah yang baru. Kemudian, zona barunya lebih padat, terjadilah transmisi lokal dan siklus penularan tak berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper