Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Tanpa Rel akan Hubungkan Bandara Ngurah Rai dan Sanur

KAI dan Pemda Bali berencana menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dan wilayah Sanur dengan kereta tanpa rel atau autonomous rail rapid transit (ART).
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf
Pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (8/3/2019)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Pemerintah Daerah Bali, dan salah satu investor sedang mengkaji pembangunan kereta tanpa rel yang menghubungkan antara Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar menuju wilayah Sanur.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan salah satu kajian utama yang dipertimbangkan adalah autonomous rail rapid transit (ART) atau kereta tanpa rel. Pasalnya moda ini tidak berjalan di atas rel perkeretaapian tetapi dapat melintasi jalan raya dengan sistem persinyalan yang ada. Moda transportasi ini telah lebih dulu beroperasi di China selama enam bulan.

Menurut Didiek tanpa adanya prasarana rel yang dibangun untuk pengembangan ART, maka hal tersebut dapat mengontrol biaya investasi sekaligus pembangunanya bisa lebih cepat.

“Kami bersama dengan pemda rencananya membangun kereta api dari airport ke arah Sanur dalam rangka murni wisatawan. Kami melakukan kajian KAI dengan pemda Bali dan salah satu investor. Mungkin dalam waktu dekat lagi kami akan bicara dengan Pemprov Bali untuk pengembangannya,” jelasnya, Selasa (11/8/2020).

Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri membenarkan akan dibangun moda transportasi perkeretaapian di Bali karena hal tersebut merupakan inisiatif bersama pemerintah pusat dan daerah dengan adanya potensi pariwisata. Saat ini, pembangunan tersebut dalam tahap perencanaan dan desain untuk membangun kawasan mengonekisikan wilayah utara dan selatan Bali.

“Ada investasi masuk di sini kalau cukup layak diivestasikan,” jelasnya.

Sebelumnya menurut dokumen KAI, kereta tersebut akan beroperasi pada rute sepanjang 21 km. Jarak sejauh 21 km tersebut diperkirakan dapat ditempuh dalam kurun waktu 35 menit dengan headway 10 menit.

Adapun, sarana yang diperkirakan sebanyak 12 train set atau rangkaian kereta. Berdasarkan itu, sebanyak 10 rangkaian kereta bakal dioperasikan dan 2 lainnya adalah rangkaian kereta cadangan. Jaraknya sekitar 21 km, kalau PP (pulang pergi) sekitar 46 km. Rencananya ini akan ada sekitar 15-20 stasiun dalam jarak 21 km itu.

ART merupakan salah satu teknologi sarana kereta yang baru dikenalkan dan diuji coba oleh CRRC Zhuzhou China, 8 Mei 2018. ART melaju di jalan raya dengan jalur bertanda khusus. ART yang lebih mirip seperti tram namun menggunakan roda karet dan digerakkan dengan tenaga listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper