Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Bangun 1.025 Km Jalur Kereta, Kemenhub Ungkap Tantangannya

Kemenhub telah membangun jalur kereta sepanjang 1.025 Km pada periode 2015-2019, tetapi masih belum memenuhi mobilitas.
Kereta api melintas di dekat stasiun Jatinegara, Jakarta, Minggu  5 November 2017./Bisnis-Dedi Gunawan
Kereta api melintas di dekat stasiun Jatinegara, Jakarta, Minggu 5 November 2017./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan pencapaian selama lima tahun terakhir untuk periode 2015-2019 dengan sepanjang 1.025 km jalur kereta terbangun dan menambah 500 perjalanan kereta, sehingga jumlah penumpang menjadi 453 juta penumpang.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan selama 5 tahun hingga 10 tahun terakhir pemerintah sudah banyak membangun Kereta Api untuk penumpang atau sepanjang 1.025 km yang terbangun di Sumatra dan Jawa termasuk Sulawesi.

Dia melanjutkan, jalur kereta ini juga sudah dimanfaatkan dengan baik untuk pergerakan angkutan kereta dan juga oleh masyarakat. Kondisi ini tercermin dari peningkatan penumpang pada 2019 sebesar 8,5 persen atau sebanyak 453 juta penumpang.

“Yang menjadi highlight adalah pertumbuhan pergerakan perjalanan KA per hari meningkat sejak 2015. 500 perjalanan bertambah per harinya selama 5 tahun. Ini yang dirasakan pembangunan jalur KA jalur ganda dan jalur baru bisa meningkatkan jumlah penumpang. Per tahun 453 juta penumpang pada 2019 atau sebesar 8,5 persen meningkat,” jelasnya, Selasa (11/8/2020).

Zulfikri menuturkan sejak 153 tahun yang lalu kereta api dikembangkan untuk kegiatan logistik hasil bumi. Namun, setelah kemerdekaan dan lima tahun hingga 10 tahun terakhir kereta api lebih banyak dikembangkan untuk mobilitas masyarakat di perkotaan dan antar wilayah dengan MRT, LRT, dan Kereta Bandara. Kereta perintis juga sudah dioperasikan dimulai dari Aceh hingga Jawa.

Namun dia tak menampik pencapaian saat ini masih belum memenuhi mobilitas. Tentunya kondisi ini masih menjadi pekerjaan rumah dalam merangkai berbagai wilayah di Indonesia yang saat ini baru dirasakan dan berperan di wilayah Pulau Jawa dan Sumatra.

Tak hanya itu, tantangan yang dihadapi, kedepannya adalah mengutamakan indikator kesehatan dalam mobilisasi penumpang dan logistik selama pandemi ini.

Zulfikri juga menyampaikan selama 5 tahun ke depan dan yang saat ini sudah dibangun masih belum memenuhi harapan masyarakat dalam meningkatkan konektivitas akan terus dikembangkan selama 2022-2024. Pembangunan mencakup baik kereta antar kota, simpul-simpul ke bandara dan pelabuhan. Selain itu juga ditandai lima tahun kedepan juga munculnya Kereta cepat Jakarta-Bandung supaya bisa dinikmati masyarakat.

Dia berpendapat untuk merealisasikan pembangunan dan pemanfaatan sarana yang telah direncanakan selama 2020 – 2024 akan menjadi berbeda karena berlangsung di tengah pandemi. Oleh karenanya dengan pengurangan kapasitas selama pandemi, kunci keberhasilannya terletak pada kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

Selama 2020-2024, Pemerintah berencana membangun di Pulau Sumatera yakni KA perkotaan, yakni KA commuter Medan-Binjai Besitang, KA antar kota Ka Besitang- Sei Liput, KA Rantau Prapat kota Pinang, Reaktivasi KA Pariaman – Naras-Sungai Limau, KA Akses Bandara KA Bandara Raden Inten II. Sementara di Pulau Sulawesi yakni, KA Antar Kota Makassar – ParePare dan KA akses Pelabuhan Garongkong.

Untuk Pulau Jawa KA perkotaan Perkeretaapian Jabodetabek, Elevated Loopline, Jalur Ganda/elektrifikasi Kiaracondong – Cicalengka, Elektrifikasi Yogya-Solo. Selanjutnya KA antar perkotaan dengan peningkatan jalur KA Jakarta – Surabaya, Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi, jalur ganda KA Wonokromo – Jombang, Jalur Ganda KA Banjar – Kroya hingga KA kecepatan ting Jakarta –Bandung.

KA Akses Bandara-Pelabuhan: KA akses Bandara Baru Yogyakarta, KA akses pelabuhan Tanjung Mas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper