Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hampir 100 Kru Kena Covid-19, Begini Respons Samudera Indonesia

PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) mencatat hampir 100 orang krunya dinyatakan positif Covid-19, lebih dari 50 persen bisa ditangani dan kini sudah sembuh.
Direktur PT Samudera Indonesia Tbk Bani M. Mulia (kanan) memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (16/5/2017). /Bisnis - Dedi Gunawan
Direktur PT Samudera Indonesia Tbk Bani M. Mulia (kanan) memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (16/5/2017). /Bisnis - Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) mencatat hampir 100 orang krunya dinyatakan positif Covid-19 karena aktivitas bepergian yang tinggi. Namun, jaminan dari perusahaan diklaim membuat kru tetap percaya diri.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia mengatakan sudah menerapkan standar protokol Covid-19 dan standar keselamatan yang tinggi, tetapi tetap saja ada awak perusahaannya yang terjangkit.

Menurutnya, hal ini terjadi ketika ada pertukaran kru yang melakukan penerbangan keluar negeri. Pertukaran kru memang mau tidak mau harus melalui simpul transportasi seperti bandara.

"Awal Covid-19 di Samudera Indonesia itu di Jepang, India, dan Singapura. Ada pergantian kru yang mau tidak mau traveling di kondisi pandemi, tetapi ini menjadi blessing in disguise," paparnya dalam diskusi virtual, Selasa (11/8/2020).

Hal ini menjadi keberkahan terangnya, karena setelah ada kasus awal positif Covid-19 di SMDR, dilakukanlah tes secara massal dan sudah lebih dari 3.000 karyawan melakukan tes dari total yang mencapai 6.000.

"Dari kasus positif tracing sampai yang tidak, angka kami ada hampir 100 kasus positif, lebih dari 50 persen bisa ditangani dan sudah sembuh. Inilah makanya di operasional kru tetap percaya diri, tetap traveling operasi di pelabuhan," ujarnya.

Dia menjamin penanganan dari perusahaan menjadi prioritas paling tinggi, sehingga timbul keyakinan para karyawannya tetap bekerja. Namun, dengan kondisi begitu, karyawan terangnya menjadi sulit ketika diminta kerja dari rumah (WFH) sesuai aturan dari pemerintah.

SMDR tetap menjalankan protokol WFH 50 persen karyawan WFH dan 50 persen sisanya bekerja dari kantor (WFO). Namun, dia menegaskan di kondisi saat ini karyawannya sudah dapat beradaptasi bekerja dari manapun karena sudah bisa terkoneksi dimanapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper