Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Coba-Coba, Sharp Bakal Serius Bangun Lini Ponsel

Produsen barang elektronik, PT Sharp Electronics Indonesia mengaku ke depan masih akan serius mengembangkan lini usaha yang saat ini masih bayi bagi perseroan yakni ponsel pintar.
Sharp Aquos Sense4 Plus. Ponsel ini diilapisi kaca pelindung Corning Gorilla Glass 6 yang dapat melindungi layar dari benturan dan goresan. /Sharp Aquos
Sharp Aquos Sense4 Plus. Ponsel ini diilapisi kaca pelindung Corning Gorilla Glass 6 yang dapat melindungi layar dari benturan dan goresan. /Sharp Aquos

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen barang elektronik, PT Sharp Electronics Indonesia mengaku ke depan masih akan serius mengembangkan lini usaha yang saat ini masih bayi bagi perseroan yakni ponsel pintar.

National Sales Senior Manager SEID Andry Adi Utomo mengatakan perseroan baru saja merilis Sharp Aquos Sense4 Plus sebagai ponsel keempat setelah tiga ponsel pertama yang dirilis pada tahun lalu. Ponsel terbaru Sharp itu pun diklaim memiliki beragam fitur yang banyak dikembangkan dan dipelajari dari kekurangan tiga ponsel awal perseroan.

"Kami banyak melakukan penambahan kapasitas sesuai dengan keinginan pasar karena setiap peluncuran produk baru kami selalu berdasarkan riset pasar. Sekarang Aquos mungkin kapasitas baterai atau RAM lebih besar tetapi mungkin enam bulan lagi kami rilis ponsel dengan kelebihan berbeda lagi akan banyak yang kami keluarkan lagi," katanya dalam peluncuran Aquos Sense4 Plus secraa virtual, Kamis (21/1/2021).

Andry menyebut peluncuran lini ponsel yang dimulai tahun lalu juga berdasarkan kebutuhan kondisi yang ada. Pasalnya, pandemi Covid-19 membuat masyarakat banyak melakukan aktivitas di rumah mulai dari sekolah dan bekerja dengan menggunakan ponsel.

Untuk itu, bagi Sharp kondisi pandemi yang memukul perekonomian dunia bukan alasan untuk tidak menggencarkan strategi bertahan dan berkembang. Menurutnya, perseroan terus mengamati setiap kebutuhan masyarakat yang sedang menurun dan yang sedang naik daun.

"Awal pandemi penjualan lemari es dan mesin cuci sulit, tetapi AC dan LED TV cukup baik, makanya kami meluncurkan ponsel, sepeda, hingga masker juga kami produksi untuk menggantikan penjualan yang menurun," ujarnya.

Pada tahun lalu, kata Andry, penjualan lini ponsel memang belum cukup memuaskan bagi perseroan. Pasalnya tahun lalu rerata penjualan ponsel perseroan hanya di angka 1.000 unit per bulan. Tahun ini paling tidak perseroan akan meningkatkan hingga 3.000 unit per bulan.

Secara industri, sepanjang tahun 2020 Sharp mengamati pasar ponsel pintar di Indonesia masih terlihat menggairahkan, terhitung sampai dengan November 2020 kemarin penjualan ponsel pintar mampu menyerap angka hingga 40 juta unit, atau rerata 3,6 juta unit per bulannya.

Kendati turun sebanyak 4 juta unit dibanding tahun sebelumnya akibat dampak pandemi, tetapi pasar ponsel di Indonesia masih sangat potensial, terlebih tahun ini diproyeksi ekonomi akan lebih baik.

Sementara itu penjualan ponsel didominasi oleh produk kelas menengah ke bawah yaitu sebesar 90 persen, besaran pasar ponsel di Indonesia berasal dari produk di rentang harga Rp 5 juta ke bawah.

Pada 2020 tercatat produk ponsel di kisaran Rp4 hingga Rp5 jutaan mengalami pertumbuhan cukup signifikan, walaupun hanya memiliki porsi sebesar 7 persen dari total pasar ponsel Indonesia tetapi mampu tumbuh sebesar 28 persen dibanding tahun sebelumnya.

Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka menambahkan pada masa pandemi seperti saat ini, permintaan ponsel di Indonesia masih sangat besar, melalui visi bisnis yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan, Sharp berupaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sebagai salah satu strategi nya dalam melakukan ekpansi bisnisnya.

"Mengusung kualitas Jepang yang terkenal akan daya tahannya, kami yakin mampu memenuhi kebutuhan konsumen akan sebuah produk smartphone yang tidak hanya pintar tetapi tangguh. Kami juga baru setahun ini tetapi kami percaya diri market Indonesia sangat besar jadi kesempatan juga sangat besar. Jadi tolong lihat lima tahun ke depan seberapa besar kinerja kami," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper