Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asean Sepakati Pembentukan Satgas untuk Bahas Travel Corridor

Hal itu disepakati dalam pertemuan Menlu Asean (Asean Foreign Ministers) Retreat pada Kamis (21/1/2021).
Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi saat menyampaikan keterangan pers terkait hasil pertemuan KTT Ke-37 Asean di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 14 November 2020 - Youtube Sekretariat Presiden
Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi saat menyampaikan keterangan pers terkait hasil pertemuan KTT Ke-37 Asean di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 14 November 2020 - Youtube Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Asean menyepakati pembentukan satuan tugas untuk menyusun rencana pelaksanaan Asean Travel Corridor Arrangement (ATCAF) guna memfasilitasi akses perjalanan bisnis antar negara di kawasan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Asean sepakat membentuk Ad Hoc Task Force untuk membahas ATCAF tersebut beserta prosedur operasinya. Hal ini disepakati dalam pertemuan Menlu Asean (Asean Foreign Ministers) Retreat pada Kamis (21/1/2021).

Retno mengatakan kerja dari Ad Hoc Task Force ini diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal I/2021. Sudah disepakati oleh Asean, Indonesia dipercaya menjadi ketua dari Task Force tersebut.

“Saya juga sampaikan bahwa Asean perlu memiliki perspektif jangka Panjang. Setelah ATCAF diadopsi, task force ini dapat difungsikan lebih lanjut untuk mengkoordinasi dan memfasilitasi operasionalisasi ATCAF dan membentuk standar baku fasilitasi perjalanan di Asean,” katanya dalam konferensi pers pada hari yang sama.

Dalam pertemuan yang sama, dibahas pula kepemimpinan baru oleh Brunei Darussalam untuk menahkodai Asean pada tahun ini. Brunei akan memprioritaskan sejumlah isu salah satunya implementasi Asean Comprehensive Recovery Framework, termasuk melalui operasionalisasi ATCAF dan pemanfaatan Asean Covid-19 Response Fund.

Selain tanggap darurat pandemi Covid-19, fokus utama Ketua Asean tahun ini adalah beberapa isu seperti perubahan iklim, keamanan maritim, cyber security, bencana alam, ecommerce, isu kesehatan mental, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan.

Perlu diketahui, dengan adanya perjanjian travel corridor, setiap negara Asean dapat memperoleh akses masuk untuk kepentingan bisnis esensial.

Berdasarkan catatan Bisnis, Presiden Jokowi pada November 2020 juga menyatakan dukungannya untuk pembukaan kembali konektivitas atau akses perjalanan melalui skema Travel Corridor Arangement.

Jokowi pun mendorong agar Dewan Koordinasi Asean dan Badan Sektoral Asean segera bergerak cepat dan efisien. Pembentukan jalur cepat sementara (temporary fast lane) dan protokol kesehatan saat keberangkatan dan kedatangan, pemanfaatan platform digital yang terintegrasi di kawasan, penentuan port of entry, serta ketentuan protokol kesehatan yang ketat harus segera dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper