Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontraksi Ekonomi Mengecil, Penanganan Pemulihan Ekonomi Dinilai On the Track

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diramal terus menuju ke angka positif pada kuartal berikutnya di tahun ini.
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2021 sebesar minus 0,74 persen yoy. Pertumbuhan pada tiga bulan pertama tahun ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sempat terkontraksi di angka minus 5 persen.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendi Manilet menilai upaya penanganan pemulihan ekonomi oleh pemerintah sudah berada di jalur yang tepat (on the track).

“Saya kira kalau melihat dari historis setidaknya perbandingan pada tahun lalu, memang kita harus akui bahwa pertumbuhan ekonomi bergerak ke arah yang lebih baik. Saya katakan jika ukuran on the track itu proses pemulihan ekonomi progresnya saya kira ini memang sesuai apa yang diharapkan oleh pemerintah dan juga kita sebagai masyarakat,” kata Yusuf, Rabu (5/5/2021).

Dia menjelaskan banyak faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi, di antaranya adalah bantuan pemerintah yang disalurkan langsung ke masyarakat sejak tahun lalu. 

Selain itu, menurutnya, faktor penanganan Covid-19 oleh pemerintah yang membaik menjadi faktor lain penyebab meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

“Namun, faktor lain yang juga tidak boleh kita luput sebutkan ialah relatif masih membaiknya penanganan pandemi setidaknya dilihat dari kasus aktif dari Covid-19. Kalo kita lihat trennya sekarang kan mengalami penurunan saya kira ini tentu tren yang cukup positif,” jelas Yusuf.

Yusuf optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus menuju ke angka positif di kuartal berikutnya di tahun ini. Momen Ramadan dan Lebaran menjadi faktor pendorong terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021.

“Nah, apabila kita komparasikan dengan kondisi di tahun lalu tentu kondisi pada tahun ini sudah jauh lebih baik. Pertama masalah aktivitas masyarakat yang sudah jauh lebih bergeliat sehingga itu juga mendorong aktivitas perekonomian,” ujarnya.

Kemudian, beragam bantuan pemerintah yang juga sudah jauh lebih proporsional, apalagi dibandingkan dengan tahun lalu ketika itu pemerintah masih meraba-raba bantuan apa yang harus diberikan. 

Beragam data, seperti inflasi dan PMI, juga menunjukan bahwa adanya permintaan atau ekspektasi yang lebih positif terhadap perekonomian nasional. 

"Sehingga atas dasar-dasar ini memang potensi pertumbuhan ekonomi untuk tumbuh positif pada kuartal II ini akan cukup besar,” sambung Yusuf.

Meskipun demikian, Yusuf memberikan catatan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 belum bisa menyentuh angka 7 persen sesuai dengan proyeksi pemerintah.

“Namun diskusi berikutnya apakah pertumbuhan ekonomi positif ini akan mencapai proyeksi yang disampaikan pemerintah di angka 7 persen, kami melihatnya memang belum akan sampai ke sana. Artinya pertumbuhan ekonomi meskipun positif dia masih akan berada di level pertumbuhan di kisaran 4 persen pada kuartal II nanti,” kata Yusuf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper