Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai Helikopter, Jasa Marga Lakukan Simulasi Penyelamatan Udara

Simulasi menggunakan helikopter menitikberatkan pada evakuasi kecelakaan dengan korban luka berat.
Jasa Marga melakukan simulasi untuk menyelamatkan pengguna jalan yang mengalami kecelakaan dengan luka berat yang butuh penanganan cepat./ilustrasi./Blade Urban Air Mobility
Jasa Marga melakukan simulasi untuk menyelamatkan pengguna jalan yang mengalami kecelakaan dengan luka berat yang butuh penanganan cepat./ilustrasi./Blade Urban Air Mobility

Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. melakukan simulasi penyelamatan kecelakaan menggunakan helikopter di Jalan Layan Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) Kilometer 40B dan Jalan Tol Jagorawi Kilometer 19B.

Simulasi menitikberatkan pada evakuasi kecelakaan dengan korban luka berat yang berada di lokasi yang sulit dijangkau serta dibutuhkan penanganan dengan cepat.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan perseroan selama ini hanya menangani kecelakaan melalui jalur darat. Adapun, lanjutnya, pelatihan penyelamatan melalui jalur udara membuat perseroan siap menangani kecelakaan yang membutuhkan penyelamatan jalur udara.

"Saat ini pun, Jasa Marga Tollroad Command Center sudah terintegrasi dengan baik dengan sistem yang ada di BASARNAS sehingga kapanpun Jasa Marga meminta bantuan, BASARNAS Insya Allah siap membantu,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (10/5/2021).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan fokus semua instansi adalah mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan. Dengan kata lain, kuantitas yang dikurangi bukan hanya jumlah kecelakaan, tapi juga jumlah korban akibat kecelakaan.

Berdasarkan data BPJT, prognosis tingkat fatalitas kecelakaan sepanjang 2021 ada di level 0,08 per 100 juta kendaraan per kilometer. Angkat tersebut turun dari realisasi tahun sebelumnya di kisaran 0,1.

“Pada tahun 2019 angkanya [tingkat fatalitas kecelakaan] 0,12, turun menjadi 0,109 di tahun 2020 dan target selanjutnya menjadi nol di tahun 2024. Ke depannya kegiatan ini dapat menjadi model untuk diterapkan di jalan tol lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, prognosis angka kecelakaan per Kilometer diprediksi mencapai 1,77 pada tahun ini. Angka tersebut turun dari realisasi 2020 di level 2,52.

Walaupun BPJT menargetkan angka fatalitas menyentuh level 0 pada 2024, tingkat kecelakaan pada tahun yang sama masih berada di kisaran 0,47. Walain, angka kecelakaan tersebut telah turun drastis dari realisasi 2019 di level 2,54.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper