PT SMI (Net89) Apresiasi Langkah Tegas Bappebti Yang Memblokir Ratusan Situs Investasi Bodong

PT Simbiotik Multitalenta Indonesia mengapresiasi dan mendukung langkah tegas yang diambil oleh Bappebti
Foto: dok. PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (
Foto: dok. PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (

Bisnis.com, JAKARTA - PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) dengan produknya Net89 mengapresiasi dan mendukung langkah tegas yang diambil oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) yang telah memblokir 137 entitas investasi bodong.

Pemblokiran yang dilakukan Bappebti ini termasuk penawaran investasi forex melalui penjualan robot trading.

Menurut Komisaris Utama PT SMI Andreas Andreyanto, ratusan entitas yang telah ditertibkan itu terdiri dari 117 situs web, 12 akun Instagram, dan delapan akun Facebook entitas di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK).

“Saya sangat mengapresiasi langkah konkret yang diambil oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Hal ini disebabkan karena, ratusan entitas tersebut secara sengaja dan terang-terangan telah mencatut nama PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) dan sangat merugikan kami,” ujar Andreas Andreyanto, pada hari Jum’at (21/05/2021) di Jakarta.

Andreas menambahkan, dari 117 domain situs web yang diblokir, terdapat 33 domain situs web yang menawarkan investasi forex melalui penjualan perangkat lunak (software) trading forex yang meng-atasnamakan Net89 atau PT SMI.

Situs-situs tersebut menawarkan penghasilan pasif (passive income) dan menjanjikan keuntungan tanpa kerugian dalam trading forex.

“Di dalam situs-situs tersebut, menawarkan penghasilan pasif (passive income) dan menjanjikan keuntungan tanpa kerugian dalam trading forex. Masyarakat awam juga diminta untuk membayar sejumlah dana sesuai dengan paket yang ditawarkan untuk membeli robot dan deposit dana ke pialang berjangka luar negeri, kemudian robot tersebut akan bekerja secara otomatis, tanpa perlu analisis dan open posisi secara langsung,” tambah Andreas.

Atas hal ini, Andreas Andreyanto meminta kepada masyarakat yang ingin memulai peruntungan di investasi forex dan trading untuk berhati-hati, dan jangan mudah percaya dengan web-web serta situs-situs yang belum diyakini kebenarannya yang menawarkan keuntungan dalam sekejap.

“Masyarakat diiimbau agar tidak mudah tergiur dengan berbagai janji yang ditawarkan para pelaku investasi bodong karena trading dengan menggunakan robot juga memiliki risiko mengalami kerugian. Selain itu, masyarakat juga diminta selalu waspada terhadap penawaran dengan iming-iming akan mendapatkan bonus bila berhasil merekrut anggota baru sebagai downline karena dalam perdagangan berjangka tidak dikenal istilah tersebut,” ujar Andreas.

Sebagai informasi, PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) adalah perusahaan penjualan langsung murni yang hanya menjual produk berupa e-book dan software EA Creator, serta menjalankan usahanya sesuai dengan ketentuan pada UU No. 7 Tahun 2014 dan PP No. 29 Tahun 2021. PT Simbiotik Multitalenta Indonesia tidak menjual produk investasi dan software robot investasi.

“Mereka (web-web serta situs-situs yang ditertibkan) secara terang-terangan menggunakan Surat Izin Usaha Perdagangan Penjualan Langsung (SIUPPL) yang dimiliki PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI), dan ditampilkan melalui situs web mereka. Saya sangat berharap, masyarakat jangan percaya dengan situs-situs tidak resmi tersebut. Situs web resmi yang dimiliki PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) adalah https://ptsmi.id/. Apabila terdapat situs web selain itu, maka bukan merupakan bagian dari PT SMI,” tutup Andreas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper