Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi RI Keluar dari Resesi, Ini Penopang Pertumbuhan Kuartal II/2021

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan dari 17 sektor lapangan usaha, seluruh sektor mencatatkan pertumbuhan yang positif.
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto udara proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi pusat pertumbuhan kota metropolitan baru dalam pengembangan segitiga emas Rebana, serta diharapkan dapat menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru yang terdiri dari pekerjaan dalam kawasan industri dan juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Indonesia pada kuartal II/2021 tumbuh sebesar 7,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan dari 17 sektor lapangan usaha, seluruh sektor mencatatkan pertumbuhan yang positif.

“Dari 17 lapangan usaha semua mengalami pertumbuhan positif, mulai dari transportasi pergudangan hingga sektor pertanian,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/8/2021).

Margo menjelaskan, pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh sektor transportasi dan pergudangan sebesar 25,10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kemudian, sektor yang juga mencatatkan pertumbuhan tertinggi adalah sektor akomodasi makanan dan minuman sebesar 21,58 persen secara tahunan.

“Sementara sektor yang tumbuh paling kecil pertanian hanya 0,38 persen,” katanya.

Margo menjelaskan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 tersebut didorong oleh dua faktor, yaitu pemulihan ekonomi dan efek dari basis yang rendah, khususnya pada kuartal II/2020, di mana pertumbuhan ekonomi saat itu terkontraksi -5,32 persen.

Meski pengalami pertumbuhan yang tinggi pada kuartal II/2021, dia mengatakan bahwa ekonomi Indonesia masih belum kembali ke level normal, sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper