Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Ada Lockdown, Presiden Biden Minta Warga AS Tidak Panik Hadapi Omicron

Omicron telah menyebar ke sejumlah negara termasuk Amerika Serikat sehingga membuat otoritas memberlakukan pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan, tempat yang diduga pertama kali varian ini teridentifikasi.
Presiden AS Joe Biden dalam pengumuman resmi Dewan Gubernur The Fed di Eisenhower Executive Office Building, Washington, Selasa (22/11/2021)/ Bloomberg - Samuel Corum
Presiden AS Joe Biden dalam pengumuman resmi Dewan Gubernur The Fed di Eisenhower Executive Office Building, Washington, Selasa (22/11/2021)/ Bloomberg - Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden meminta rakyat Amerika tetap tenang menghadapi varian baru Covid-19 omicron dan mengatakan tidak akan kembali menerapkan lockdown.

"Varian ini menimbulkan kekhawatiran, bukan kepanikan. Kita akan melawan varian baru ini," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih setelah pertemuan dengan tim Covid19-nya, dilansir Channel News Asia pada Selasa (30/11/2021),

Omicron telah menyebar ke sejumlah negara termasuk Amerika Serikat sehingga membuat otoritas memberlakukan pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan, tempat yang diduga pertama kali varian ini teridentifikasi.

Semua pelaku perjalanan dari delapan negara Afrika Selatan dilarang masuk ke AS mulai Senin.

Biden menjelaskan pembatasan perjalanan diberlakukan untuk memberi waktu sehingga lebih banyak orang bisa divaksin.

"Jika vaksinasi atau booster baru diperlukan untuk merespons varian baru ini, kami akan mempercepat pengembangan dan penerapannya dengan setiap alat yang tersedia," katanya.

Sebagian besar Amerika Serikat tutup pada awal 2020 pada awal pandemi, tetapi aktivitas ekonomi dan lapangan pekerjaan telah bangkit kembali dalam beberapa bulan terakhir.

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan warga AS tidak perlu mengubah rencana liburan akhir tahunnya sepanjang mereka sudah divaksin dan menggunakan masker.

Administrasi Biden akan segera meminta Badan Pangan dan Obat atau FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk memenuhi kebutuhan vaksin yang bisa merespons varian baru dengan cepat.

Secara terpisah, CDC mengatakan semua orang Amerika yang divaksinasi berusia 18 tahun ke atas harus mendapatkan suntikan booster.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper