Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Perang Rusia-Ukraina, Indonesia Incar Gandum Serbia

Pemerintah Indonesia mengincar impor gandum dari Serbia, setelah suplai komoditas ini ikut tersendat akibat perang Rusia-Ukraina.
Gandum dan tepung terigu. /Istimewa
Gandum dan tepung terigu. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus mencari alternatif impor gandum, setelah suplai komoditas ini ikut tersendat akibat perang Rusia-Ukraina. Yang terbaru, Indonesia mengincar impor gandum dari Serbia.

Komitmen ini ditunjukkan dengan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Serbia Nikola Selakovic bersama delegasi terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (23/5/2022).

“Serbia mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra yang paling disegani, dihormati oleh Serbia dan merupakan komitmen Serbia untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa (24/5/2022).

Salah satu bentuk kerja sama yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah komitmen Serbia sebagai salah satu penghasil gandum terbesar di wilayah Eropa untuk dapat terus mengekspor gandum ke Indonesia. Bahkan, Menlu Serbia juga akan bertemu dengan pengusaha atau BUMN Tanah Air untuk membahas lebih lanjut mengenai komitmen tersebut.

Selain gandum, Presiden Jokowi dan Menlu Serbia juga membahas terkait jumlah ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia ke Serbia yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Menurut Menlu Retno, saat ini impor CPO Serbia dari Indonesia persentasenya sudah mencapai 30 persen.

“Jadi 30 persen impor CPO Serbia dari luar adalah CPO dari Indonesia,” tutur Retno.

Terakhir, Presiden Jokowi dan Menlu Serbia juga membahas mengenai keinginan Serbia untuk dapat mengambil tenaga kerja semi-skilled dari Indonesia untuk mengisi beberapa bidang pekerjaan seperti konstruksi, makanan dan minuman, hingga hotelier.

“Jadi sekali lagi gandum, CPO, dan kerja sama dalam rangka penempatan tenaga kerja Indonesia di Serbia,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper