Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga: 11 Sektor Manufaktur RI Terkontraksi pada November 2022

Kontraksi yang terjadi pada 11 sektor manufaktur turut menyeret posisi PMI Manufaktur yang turun menjadi 50,3 pada November 2022.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan kata sambutan pada Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD) Tahun 2022, Selasa (6/12/2022). Dok. Youtube Kemenko Perekonomian
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan kata sambutan pada Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD) Tahun 2022, Selasa (6/12/2022). Dok. Youtube Kemenko Perekonomian

Bisnis.com, Jakarta — Pemerintah mewaspadai penurunan kinerja sektor manufaktur di dalam negeri, seiring dengan perlambatan ekonomi global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi global berdasarkan proyeksi Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund), diperkirakan sebesar 3,2 persen pada tahun ini.

Pada 2023, pertumbuhan ekonomi global diproyeksi melambat menjadi 2,9 persen. Airlangga mengatakan, perlambatan tersebut telah tercermin dari penurunan PMI Manufaktur di sejumlah negara, yang lebih rendah dari Indonesia.

Pemerintah pun mewaspadai perlambatan PMI Manufaktur di dalam negeri, yang mana pada November 2022, PMI manufaktur Indonesia tercatat sebesar 50,3.

Posisi ini turun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 51,8. Penurunan ini dikontribusi oleh kontraksi yang terjadi pada 11 sektor.

“PMI Manufaktur sudah 50,3 bulan kemarin dan kami monitor ada 11 sektor mengalami kontraksi, juga terjadi penurunan purchase order, terutama pada sektor manufaktur,” katanya dalam Rakornas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) 2022, Selasa (6/2/2022).

Airlangga pun meminta kepada kepala daerah untuk terus memantau dan mengantisipasi penurunan kinerja sektor manufaktur ke depannya.

“Menjadi catatan bagi para gubernur dan bupati untuk mengantisipasi penurunan 11 sektor, terutama sektor padat karya,” tutur Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper