Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Akui Produsen Mobil Listrik Asal China Jadi Saingan Utama Tesla

Elon Musk menilai produsen kendaraan listrik di China bekerja paling keras dan cerdas sehingga mampu bersaing ketat dengan Tesla.
Elon Musk/Bloomberg
Elon Musk/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer Tesla Inc. Elon Musk mengatakan saingan terbesar mobil listrik buatannya adalah perusahaan asal China

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (26/1/2023), Elon Musk menilai produsen kendaraan listrik di China bekerja paling keras dan cerdas sehingga mampu bersaing ketat dengan Tesla.

"Jika saya boleh menebak, mungkin beberapa perusahaan (mobil listrik) dari China adalah yang paling mungkin berada di urutan kedua setelah Tesla." jelas Elon Musk.

Seperti diketahui, Tesla memangkas harga pada beberapa modelnya di China, di mana produsen mobil listrik ini memiliki pabrik di Shanghai, pada 6 Januari 2023 setelah sebelumnya memangkas harga Model Y dan Model 3 produksi China pada Oktober 2022.

Produsen mobil lain juga telah mengumumkan diskon harga untuk meningkatkan penjualan di pasar mobil listrik terbesar di dunia ini, termasuk produsen lokal seperti Xpeng Inc. dan Aito yang didukung oleh Huawei Technologies Co. 

Produsen mobil listrik terkemuka terbesar China, BYD Co, menjadi satu-satunya yang berhasil mengalahkan Tesla pada tahun 2022 saat memperkenalkan lini mobil plug-in hybrid dan mobil listrik.  

Tesla memproduksi lebih dari 710.000 mobil listrik di China pada 2022, jumlah tersebut sekitar 52 persen dari produksi globalnya, bahkan ketika produksi terganggu oleh kebijakan Covid Zero yang sekarang ditinggalkan.

Elon Musk mengatakan bahwa 2022 menjadi sulit karena penutupan pabrik Tesla di China, kenaikan suku bunga acuan, serta masalah logistik. 

Menurut survei BloombergNEF, penjualan Tesla diperkirakan akan tumbuh hingga 40 persen pada tahun 2023. Model Y juga diperkirakan menjadi mobil listrik terlaris di dunia dan kemungkinan besar akan masuk ke dalam tiga besar model mobil listrik global.

Sebelumnya, Tesla melaporkan pendapatan senilai US$24,3 miliar pada kuartal IV/2023, sedikit di atas ekspektasi pasar. Adapun laba yang disesuaikan mencapai US$1,19 per saham, melampaui estimasi analis Bloomberg sebesar US$1,12 per saham.

Di sisi lain, margin kotor Tesla mencapai 25,9 persen, di bawah estimasi rata-rata analis sebesar 28,4 persen. Hal ini menjadi potensi kekhawatiran bagi para investor karena Tesla baru saja memangkas harga mobilnya. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, margin kotor mencapai 30,6 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper